Penggumpalan tersebut mengganggu kerja jantung dan paru-parunya, sehingga detak jantungnya semakin meningkat.
Menurut Jennifer Wider, MD., penggumpalan darah di paru-paru umumnya terjadi di usia tua, namun bisa juga terjadi pada usia muda.
Faktor risiko yang bisa mempengaruhi adalah kontrasepsi, kehamilan dan kelahiran terutama dengan prosedur C-section, dan kegemukan atau obesitas.
(Baca juga: Jangan Bingung Lagi, Inilah Tekanan Darah Normal Menurut Kata Dokter Ahli)
Detak jantung yang lebih cepat atau tak wajar bisa menjadi tanda dari penggumpalan darah pada paru-paru, karena jantung berusaha mengimbangi kurangnya oksigen yang dikirim ke paru-paru.
Wider mengatakan, bila perubahan detak jantung tak terlalu drastis, kita tak perlu khawatir.
Namun, bila perubahan terlalu cepat atau lambat, kita harus segera konsultasi ke dokter.(*)
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR