Pengobatan alternatif ini dianggap efektif oleh sebagian orang, tapi sebuah penelitian mengungkap jika apitherapy justru berbahaya.
Paula Vázquez-Revuelta dan Ricardo Madrigal-Burgaleta, seorang peneliti dari Rumah Sakit Universitas Ramón y Cajal Spanyol mengatakan, risiko menjalani apitheraphy lebih banyak dibandingkan manfaat yang diperoleh.
Baca juga: Ganti Jenis Kelamin dan Berpenampilan Wanita, Dinda Syarif Tetap Akui Kodratnya sebagai Laki-laki!
"Kami menyimpulkan, praktik ini tidak aman dan tidak disarankan," tuturnya.
Wanita yang tidak disebutkan namanya ini dilaporkan telah menjalani perawatan ini selama dua tahun.
Tapi, selama satu sesi ia mengungkapkan telah mengalami mengi, dan kehilangan kesadaran tiba-tiba setelah disengat lebah.
Baca juga: Mengenal Sososk Katsuko Saruhashi Si Wanita Google Doodle Hari Ini, Temuannya Dimulai Saat Melamun!
Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, di mana ia meninggal karena kegagalan organ multipel.
"Pemaparan berulang terhadap alergen ditemukan membawa risiko lebih besar dari reaksi alergi yang parah dari pada populasi umum," tambahnya.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam journal of Investigational Allergology dan Clinical Immunology, mengklaim bahwa orang dapat memiliki reaksi mematikan meskipun telah melakukan prosedur berkali-kali sebelumnya.(*)
Salma Fenty Irlanda / Tribunstyle.com
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR