NOVA.id - Hati-hati bagi yang sering mencoba naik wahana-wahana ekstrim di sebuah arena permainan.
Seringkali, meski dalam beberapa hal prosedur keselamatan telah dilaksanakan, tapi baik masalah teknis atau non-teknis yang tidak disengaja tidak pernah terdeteksi.
Sehingga, hal tersebut justru membahayakan para penumpang wahana atau wisatawan ketika mecoba fasilitas wahana tersebut.
Seperti dilansir dari Kompas.com, sebuah kejadian mengerikan terjadi di Melbourne, Australia.
Sebanyak 95 orang terjebak pada wahana bianglala raksasa pada Sabtu (31/3) malam waktu setempat.
Operator wahana bianglala raksasa di Melbourne meminta maaf menyusul terjadinya kerusakan mesin yang menyebabkan mereka terjebak di ketinggian selama lebih dari 1 jam.
Wahana Bianglala Observasi Bintang Melbourne yang berlokasi di Docklands, Melbourne, Victoria, berhenti beroperasi sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Akibatnya, 95 orang terjebak di dalam kabin wahana tersebut di ketinggian 120 meter dari tanah.
Baca juga: Merasa Tekanan Darah Menjadi Tinggi? Begini Cara Turunkan Agar Tensi Kembali Normal
Nicole Hill, direktur pemasaran wahana itu, mengatakan, semua penumpang wahana dapat diturunkan dengan selamat sekitar 1 jam kemudian.
"Kami benar-benar menyesal, penumpang kami tidak merasa nyaman tadi malam ketika bianglala berhenti berputar," katanya.
"Untuk pertama kalinya dalam kurun waktu lima tahun kami beroperasi, kami memiliki masalah teknis kecil pada salah satu dari 32 motor penggerak wahana itu. Akibatnya, roda berhenti secara otomatis," jelasnya.
Selama terjebak di wahana bianglala, para penumpang masih memiliki akses air minum.
Baca juga: Suka Pria Humoris? Tandanya Kita Beruntung, Ini Alasannya!
Perusahaan juga akan mengembalikan dana pembelian tiket mereka.
Seorang perempuan asal Sydney, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan, salah seorang anggota keluarga terjebak di wahana bianglala menggambarkan situasinya sangatlah tidak menyenangkan.
"Keluarga saya terjebak di sana dengan anak-anak dan keluarga lainnya yang juga memiliki anak-anak," tulis permpuan itu di Facebook.
"Saudara perempuan saya tidak pernah diberitahukan perkembangan dari apa yang terjadi, sampai pada titik semua anak-anaknya mulai menangis," tambahnya.
Baca juga: Dengan Samsung Galaxy Note 8, Blogging dan Vlogging Menjadi Lebih Mudah
Obyek wisata yang secara keseluruhan memiliki nilai 100 juta Australia atau lebih dari Rp 1 triliun itu telah mengundang kontroversi sejak dibuka pada 2009.
Bianglala raksasa itu pernah juga mengalami kerusakan setelah 40 hari mulai beroperasi.
Sejak itu, wahana tersebut tidak pernah lagi beroperasi selama lima tahun.(*)
Veronika Yasinta / Kompas.com
Sumber: Australia Plus ABC
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR