NOVA.id - Daerah Istimewa Yogyakarta mungkin sudah dikenal oleh wisatawan seluruh dunia dengan kemegahan dan keindahan Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Nuansa heritage dan beragam unsur kebudayaan Jawa yang khas selalu identik dengan kota berjuluk Kota Gudeg ini.
Namun ternyata, tak jauh dari kawasan Borobudur yakni tepatnya di Magelang, rupanya kota ini juga tidak ingin kalah dengan wisata-wisata modern yang gencar dipromosikan oleh kota-kota lain di Indonesia.
Ada salah satu tempat wisata yang bisa menjadi rekomendasi Sahabat NOVA ketika lelah atau sudah bosan mengunjungi candi-candi.
Namanya adalah Junkyard Auto Park.
Dilansir dari Kompas.com, lokasinya sendiri tak jauh dari tempat Candi Borobudur berada yakni sekitar 5 menit perjalanan dari Taman Wisata Candi Borobudur, atau tepat di sebelah Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo, Kecamatan Borobudur.
Sesuai namanya, obyek wisata ini berupa taman di tengah persawahan yang berisi belasan mobil atau kendaraan klasik yang sudah tidak terpakai.
Galang Rezkidianto (21), pengelola Junkyard Auto Park, menjelaskan taman ini disediakan untuk para penggemar foto dengan latar belakang yang unik, berupa mobil-mobil klasik.
Konsep ini memang berbeda dan satu-satunya di Magelang.
"Biasanya mobil rongsokan dianggap tidak berguna, tapi bagi kami dengan penataan sedemikian rupa bisa jadi spot menarik," kata Galang kepada Kompas.com
Galang menceritakan ide awal pembuatan taman ini datang dari orangtuanya, Wiwid, yang hobi mengoleksi mobil-mobil klasik.
Ide itu muncul karena saat ini obyek wisata buatan dengan unggulan spot foto sedang digemari wisatawan.
Baca juga: Ini 5 Alasan Mengapa Kulit Wajah Bisa Mengalami Kelebihan Minyak, Nomor 2 Perlu Dihindari
"Sebagian besar mobil di taman ini adalah koleksi pribadi kami. Tapi ada juga mobil yang sengaja dibeli untuk menambah spot foto," katanya.
Dari 14 mobil klasik di taman ini, ada dua mobil yang tertua yakni jenis Impala buatan tahun 1964 dan Dogde tahun 1957.
Selain mobil, ada juga bemo, sepeda motor kuno dan wahana permainan anak-anak.
Galang berujar, tempat ini berdiri di tanah bengkok seluas 2.000 meter persegi milik Kepala Desa Wanurejo, dengan sistem bagi hasil pendapatan.
"Kami berkerja sama dengan sistem bagi hasil, yakni 50 persen pengelola, 40 persen kepala desa dan 10 persen BUMDes Wanurejo," katanya.
Meski baru dibuka pada 30 Maret 2018, Junkyard Auto Park sudah banyak dikunjungi wisatawan.
Menurut Galang, setiap hari ada sekitar 50- 70 orang datang ke taman ini.
Jumlah pengunjung bertambah jika akhir pekan dan hari libur.
Pengunjung cukup membayar tiket Rp 15.000 per orang untuk masuk dan berfoto sepuasnya.
Baca juga: Pusar Menghitam Saat Hamil, Mengapa Bisa Terjadi? Ini Jawabannya
Lalu membayar parkir mobil Rp 4.000 dan sepeda motor Rp. 2.000.
Taman ini buka mulai pukul 08.00 - 18.00 WIB.
"Ke depan akan ditambah spot foto baru dan buka sampai malam kalau semua sudah siap," katanya.
Baca juga: Waspada Saat akan Menitipkan Anak, Jika Tidak Bisa Berakibat Fatal Seperti Kasus Berikut Ini!
Pengunjung tidak perlu khawatir kelaparan atau kehausan karena ada fasilitas pendopo dan kafe di tengah taman.
Di kafe itu disediakan bermacam menu makanan dan minuman mulai dari kopi, teh, sampai nasi goreng Junkyard.(*)
Ika Fitriana / Kompas.com
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR