NOVA.id - Kasus kejahatan kriminal di taksi online semakin hari semakin banyak dan membuat resah para pengemudi taksi online maupun penumpangnya.
Akan tetapi, berdasarkan catatan NOVA dalam beberapa bulan terakhir, korban aksi kejahatan di dalam taksi online adalah sang sopir.
Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa tips yang dilansir dari berbagai sumber dan bisa dilakukan oleh para sopir sehingga dapat terhindar dari aksi kejahatan.
Baca juga: Wah, Mariah Carey Akui Menderita Bipolar II, Sebenarnya Apa yang Ia Alami?
1. Pertimbangkan Jarak
Jarak pesanan menjadi hal yang layak dipertimbangkan oleh driver taksi online saat memutuskan menerima pesanan.
Terlebih ketika jarak pesanan sangat jauh dari titik penjemputan.
Mempertimbangkan jarak bisa meminimalisasi kemungkinan driver taksi online menjadi sasaran tindak kejahatan.
Pada beberapa kasus driver taksi yang menjadi korban kejahatan itu mengantarkan penumpang tujuan jarak jauh.
Baca juga: Pantas Awet Muda, Ternyata Ini Rutinitas Sehat yang Dijalankan Victoria Bechkam Setiap Pagi
2. Jumlah Penumpang
Jumlah penumpang pemberi order yang terlalu banyak juga perlu dipertimbangkan.
Pada beberapa kasus kejahatan yang menimpa taksi online, driver mengangkut penumpang dengan jumlah yang banyak.
3. Waktu Pemesanan
Untuk meminimalisasi menjadi sasaran pelaku kejahatan, ada baiknya driver taksi online tidak menerima pesanan pada jam-jam tertentu.
Misalnya order pada malam hari.
Meskipun dalam beberapa kasus waktu orderan ini tidak bisa menjadi acuan untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan.
Selain itu, kita juga bisa mempertimbangkan waktu pemesanan terhadap lokasi tujuan.
Jika memang waktu di lokasi tujuan aman untuk dilintasi, seperti ramai dan suasananya terang, maka bisa diambil.
Akan tetapi jika sebaliknya, saatnya kita harus waspada.
Baca juga:Mau Punya Rahim Sehat? Coba deh Konsumsi 7 Makanan Bergizi Ini
4. Waspadai Permintaan Mendadak Penumpang
Ketika driver taksi online sedang perjalanan mengantar penumpang sesuai tujuan, ada baiknya mewaspadai permintaan mendadak dan cenderung aneh.
Mulai mengalihkan tujuan lain yang berbeda dengan pesanan, meminta istirahat sejenak, mual hingga beralasan mampir ke rumah teman untuk mencari uang tambahan.
Dalam beberapa kasus, pelaku kejahatan kerap menggunakan itu sebagai modus untuk mengalihkan konsentrasi dan kewaspadaan driver.
Beberapa modus yang kerap digunakan seperti meminta driver menepi dengan alasan mual, ingin buang air kecil, meminta istirahat sejenak, dan lainnya.
Selain itu, ada juga dengan modus mengajak driver mencari rumah kerabat dengan alasan uang untuk membayar tarif kurang.
Baca juga: Bahaya! 4 Kebiasaan Saat Memasak Ini Bisa Bikin Berat Badan Makin Melonjak, loh!
5. Biasakan Share Location atau Melengkapi dengan GPS
Jika merasa curiga dengan penumpang, segera mengabarkan kepada rekan terdekat atau keluarga dengan mengirimkan alamat lokasi tujuan (share location).
Atau bisa saja dengan cara lainnya yang disarankan adalah dengan memasangkan GPS pada mobil yang digunakan sebagai taksi online.
Dengan demikian, kerabat atau orang terdekat kita menjadi tahu posisi terkini real time saat membawa penumpang.
Sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa dilakukan penanganan yang lebih cepat.(*)
Source | : | https://www.kompas.com,https://kriminologi.id |
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR