Bayangkan jika kita mengonsumsi makanan yang "aneh" dan di luar zona nyaman, misalnya ulat sagu.
Kita pasti ragu-ragu dan takut dengan rasanya.
Demikian juga dengan si kecil saat kita menyodorkannya brokoli.
Baca juga: Ingat, Jangan Terlalu Lama Simpan Makanan Sisa di Kulkas, Ini Jangka Waktu Penyimpanan Idealnya!
- Beri contoh pada anak bagaimana mengeksplor makanan baru.
Jangan hanya mencontohkannya dengan langsung melahapnya.
Misalnya saat mengenalkan buah kiwi.
Tawarkan sepotong pada anak, biarkan ia menjilatnya dulu atau mengedus baunya.
Anak-anak butuh untuk membangun database tentang sebuah makanan sebelum berani mencobanya.
Baca juga: Ternyata 5 Makanan Ini Ditetapkan Menjadi Makanan Nasional, Apa Saja Itu?
- Jika anak mau mencoba, tanyakan perasaannya tentang makanan tersebut.
Apakah menurutnya enak, pahit di lidah, atau mungkin baunya terlalu tajam.
Dengan demikian orangtua bisa menggali sampai di mana kemauan anak jika dicoba jenis makanan lain.(*)
Lusia Kus Anna / Kompas.com
Sumber: Psychology Today
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR