NOVA.id – Indonesia Timur memiliki banyak kekayaan, seperti pemandangan indah dan budaya yang menawan.
Ditambah lagi beragam karya budayanya, seakan-akan menjadi penyegaran baru dalam berkreasi, tak terkecuali merancang busana.
Sudah bukan lagi rahasia, jika perancang mode Tanah Air kini lebih mengeksplor Indonesia Timur untuk memperkaya inspirasi, apalagi di sana juga punya banyak tenun nan indah.
(Baca juga: Akan Segera Miliki Anak Ketiga, Begini Tata Cara yang Harus Dipatuhi Kate Middleton Saat Melahirkan)
Tapi, sayangnya, pengrajin tenun dan keindahan kain dari kawasan tersebut juga masih belum banyak diperhatikan masyarakat luas, padahal itu bisa menjadi sumber harta karun.
Masalah inilah yang seharusnya menjadi konsen para desainer, terutama desainer muda untuk merancang karya.
Sebab itu, La Salle College Institut Jakarta sebagai tempat berkarya perancang mode muda berbakat mengangkat tenun Flores sebagai tema utama dalam pagelaran fashion show.
(Baca juga: Berkaca Pada Kasus Yuni Shara, Yuk Lebih Bijak Saat Menggunakan Medsos dan Patuhi Hal Ini)
Bertemakan “Nian Tana” yang berarti Mother and Land (Tanah Air ) dari bahasa daerah Maumere, Flores.
“Tema Flores diangkat karena di sana orang – orangnya masih menghargai Tanah mereka. Keindahan alamnya begitu dijaga. Kebudayaan mereka itulah yang menginspirasi kami,” jelas Shinta Djiwatampu sebagai Program Director, Fashion and Design Nian Tana dalam acara Creative Show 2018.
Sebanyak 277 looks pun dihadirkan untuk mendukung budaya dan keindahan Flores.
(Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Makanan Organik Bikin Perut Gampang Lapar?)
Semuanya dikemas apik dan rapi, penonton pun menikmati perhelatan tersebut.
Walaupun mengangkat tenun, karya dari lulusan sekolah desain itu tidaklah kuno, malah sangat edgy dan modern.
Tenun berwarna indigo, merah hingga merah dihadirkan begitu memukau.
Permainan pola asimetris pada baju membuat karya mereka begitu unik.
(Baca juga: Bukan Hanya dari Daun Teh, Tambahan Rempah Ini Bikin Menyeruput Teh Jadi Makin Nikmat)
Tak hanya itu, layering seperti pemakaian vest, bomber jacket dengan dresspun dihadirkannya.
“Kami memang menyesuaikan tren yang ada. Konsepnya yang jelas ready to wear, potongan-potongan asimetris banyak dihadirkan,”lanjutnya.
Tidak hanya tenun, jumputan pun banyak dihadirkan.
(Baca juga: Tak Hanya Yuni Shara, 4 Artis Ini Juga Pernah Mendapat Komentar Pedas dari Warganet Hingga Menempuh Jalur Hukum)
Warna biru yang menggambarkan keindahan alam Flores dikemas menarik dengan siluet tahun ’70-an.
Aksen seperti ruffle, lengan ber-volume, dan jubah pun banyak terlihat.
Sementara kain wastra itu juga dipadukan dengan bahan-bahan flowy seperti katun dan sheer.
Baju tersebut membuat perempuan terlihat berkelas, anggun dan stylish.
(Baca juga: Banyak yang Beranggapan Makanan Organik yang Paling Sehat, Padahal 4 Hal Ini Hanya Mitos)
Karya-karya tersebut merupakan hasil karya 52 siswa fashion designer dalam sekolah tersebut.
Perhelatan digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap bakat-bakat dari desainer muda.(*)
Tentry Yudvi
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR