6. Dilarang mengejar 'passion'
Pekerja yang berbakat tentu memiliki passion alias semangat dan gairah. Perusahaan sebaiknya menyediakan kesempatan-kesempatan bagi mereka untuk mengejar passion karyawan berbakat itu. Hal demikian bisa meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Tetap banyak manajer hanya menginginkan karyawan mereka bekerja di sebuah kotak kecil. Para manajer ini kuatir bila produktivitas karyawan jatuh jika fokus mereka terbagi. Kekuatiran ini tak berdasar.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mampu mengejar gairah mereka bersamaan dengan alur kerja sehari-hari dapat mencapai 5 kali lebih produktif dari yang normal.
(Baca: Benarkah Bekerja di Rumah itu Mudah dan Menyenangkan?)
7. Ingkar janji
Bila karyawan tak bisa bergembira saat kerja, maka ada yang salah di perusahaan anda. Komitmen atau janji perusahaan menempatkan manajemen dan karyawan terbaik pada suatu garis.
Garis itu menjadi batas tipis antara akan membuat karyawan amat gembira, atau si karyawan segera keluar dari pintu kantor begitu janji tak ditepati.
(Baca: 3 Pertanyaan Menggelitik Saat Ingin Resign Karena Bosan dengan Pekerjaan)
8. Tak ada tantangan
Terkadang para pemimpin besar mampu menantang karyawan untuk mencapai hasil-hasil di luar dugaan mereka.
Untuk itu karyawan mengembangkan kreativitas hingga seakan menembus batas kemampuan dirinya. Mereka mampu keluar dari zona nyaman untuk mencapai keberhasilan.
Namun, ketika orang-orang berbakat dan cerdas menemukan diri mereka melakukan hal-hal yang terlalu mudah atau membosankan, mereka mencari pekerjaan lain yang akan menantang kecerdasan mereka.
KOMENTAR