“Ajaklah bicara pasangan pada waktu dan situasi yang tepat. Misalnya, saat hari libur kerja dimana suasana sedang nyaman. Sebisa mungkin hanya berdua saja tanpa gangguan, misalnya sedang mengasuh anak-anak.”
Sampaikan dengan cara yang nyaman hal-hal dari pasangan yang membuat kita stres.
(Baca juga: Dijamin Awet, Ini Tips Merawat Hijab Ala Laudya Cynthia Bella)
“Pada tahap ini juga merupakan kesempatan untuk saling memberi masukan dan dibutuhkan kemampuan untuk menerima.”
Terkadang yang terjadi, kita atau pasangan menganggap masukan sebagai kritik dan berakhir dengan reaktif dan saling menyalahkan.
“Kemampuan menerima secara aktif adalah bagaimana menjadikan masalah itu menjadi peluang untuk bertumbuh secara bersama-sama.”
Luki memberi contoh, istri atau suami stres karena sering ditelepon pasangannya.
(Baca juga: Meski Sulit Dieja, Arti Nama Anak Samuel Zlygwyn dan Franda Bagus, loh!)
“Tanyakan alasan mengapa sering-sering menelepon apakah karena ingin tahu kabar, cemburu, atau ingin curhat masalah di kantor atau di rumah.”
Sampaikan juga akibatnya jika sering-sering ditelepon.
“Mulai dari tidak enak dengan rekan kerja atau atasan, mengganggu aktivitas rutin, merasa dicemburui, dan merasa tidak dipercaya.” (*)
Noverita K. Waldan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR