Menjalani pemeriksaan secara intensif, kanker yang dideritanya bersifat agresif dengan mudah menyebar ke usus dan kelenjar getah bening.
Tidak ada cara lain, ibu muda ini harus merelakan memangkas rahim, leher rahim dan saluran telur miliknya.
Artinya, Smith tidak akan bisa memiliki anak lagi.
“Kehilangan rahim saya adalah waktu yang emosional karena pasangan saya dan saya ingin memiliki keluarga besar. Sementara orang lain mungkin suka pergi berlibur atau mobil mewah, kami sangat suka menghabiskan waktu bersama di rumah," kenang Smith pasca operasi.
Setelahnya, Smith baru menjalani program kemoterapi dan radioterapi untuk membunuh sel kanker.
Beruntung, perawatan berjalan dengan baik dan nyawa Smith dapat terselematkan.
Melewati cobaan yang begitu berat, Smith memiliki kekuatan dari putrinya yang mengindap autisme.
Meski tidak dapat mengatakan bahwa dirinya tengah berjuang melawan kanker, tetapi buah hatinya adalah sumber kekuatan.
Baca juga: Ini Gejala yang Harus Disadari Perempuan untuk Mencegah Kanker Serviks Semakin Parah
Kanker serviks kini menjadi pembunuh paling ganas para perempua di seluruh dunia.
Smith menyarankan para perempuan untuk rutin memeriksa kesehatan organ kewanitaan sebelum peristiwa buruk yang menimpanya dialami orang lain.
Wah, inspiratif ya perjuangan tidak kenal menyerah ibu muda ini, Sahabat NOVA! (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR