NOVA.id – Maxine Smith (29) harus menerima nasibnya terserang kanker serviks stadium 3 dan tumor sepanjang 3 cm di leher rahimnya pasca diduga terkena masalah kontrasepsi.
Smith merasakan gejala-gejala yang tidak wajar pada kewanitaannya yang terus-menerus berdarah setelah melakukan hubungan intim dengan sang suami seperti yang dilansir dalam Mirror.co.uk.
Selain itu, Smith juga mengalami rasa sakit yang hebat, perut tidak nyaman serta periode menstruasi yang tidak teratur.
Tidak ingin bertahan lama dengan raasa sakit, Smith mengunjungi dokter berulang kali selama 12 bulan.
Baca juga: Duh, Mengerikan atau Romantis, ya? Sepasang Suami Istri di India Nekad Gantung Diri Bersama
Namun, dokter tidak menemukan kejanggalan pada tubuhnya dan meminta Smith untuk tidak khawatir.
Ketika Smith memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter lain di Cheshire, ternyata dirinya harus menerima kenyataan pahit.
Diagnosis dokter menunujukan bahwa Smith telah terserang kanker serviks.
Bukan hanya itu, Smith juga memiliki tumor pada leher rahimnya sepanjang 3 cm.
Smith harus menjalani permeriksaan dengan berbaring di kursi gynaecologist untuk memonitor pertumbuhan tumor dalam rahimnya.
"Saya memiliki gejala selama delapan bulan hingga satu tahun dan pergi ke dokter sekitar empat kali selama periode itu tetapi mereka mengatakan saya berdarah dan menstruasi saya tidak teratur karena kontrasepsi saya," ungkap Smith pilu.
Baca juga: Inspiratif! Berat Badan Perempuan Ini Berhasil Turun Hingga 29 Kg, Ini Rahasianya
Smith menyatakan bahwa ketika melakukan pemeriksaan di klinik baru, dirinya melihat tumor putih besar di satu sisi serviks miliknya dan tampak memerah di dalam layar.
Saat mengalami gejala awal seperti pendarahan yang begitu banyak, Smith sebenarnya telah memiliki firasat yang buruk akan hal tersebut.
Pada bulan Februari, Smith mendapatkan berita yang lebih buruk lagi.
Rumah Sakit Stepping Hill di Manchester memberitahunya bahwa kanker serviks telah berada pada stadium 3.
Saat itu Smith berada dengan suaminya tidak kuasa membendung kesedihan.
Pikirannya hanya tertuju pada masa depan anak-anak tanpa dirinya.
Meski demikian, Smith dan tim medis berkomitmen untuk tidak menyerah.
“Dan tim medis di sana sangat bagus. Mereka membuat saya merasa jauh lebih baik dan mereka segera memulai Anda dengan tes ekstensif dan rencana perawatan intensif sehingga Anda hanyut bersama dengan realitas dari semua itu," cerita Smith.
Baca juga: Yuk Cegah Kanker dengan 9 Makanan Enak dan Bernutrisi Ini
Menjalani pemeriksaan secara intensif, kanker yang dideritanya bersifat agresif dengan mudah menyebar ke usus dan kelenjar getah bening.
Tidak ada cara lain, ibu muda ini harus merelakan memangkas rahim, leher rahim dan saluran telur miliknya.
Artinya, Smith tidak akan bisa memiliki anak lagi.
“Kehilangan rahim saya adalah waktu yang emosional karena pasangan saya dan saya ingin memiliki keluarga besar. Sementara orang lain mungkin suka pergi berlibur atau mobil mewah, kami sangat suka menghabiskan waktu bersama di rumah," kenang Smith pasca operasi.
Setelahnya, Smith baru menjalani program kemoterapi dan radioterapi untuk membunuh sel kanker.
Beruntung, perawatan berjalan dengan baik dan nyawa Smith dapat terselematkan.
Melewati cobaan yang begitu berat, Smith memiliki kekuatan dari putrinya yang mengindap autisme.
Meski tidak dapat mengatakan bahwa dirinya tengah berjuang melawan kanker, tetapi buah hatinya adalah sumber kekuatan.
Baca juga: Ini Gejala yang Harus Disadari Perempuan untuk Mencegah Kanker Serviks Semakin Parah
Kanker serviks kini menjadi pembunuh paling ganas para perempua di seluruh dunia.
Smith menyarankan para perempuan untuk rutin memeriksa kesehatan organ kewanitaan sebelum peristiwa buruk yang menimpanya dialami orang lain.
Wah, inspiratif ya perjuangan tidak kenal menyerah ibu muda ini, Sahabat NOVA! (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR