NOVA.id - Kasus bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo tak hanya menyisakan duka
yang mendalam, tapi juga mengundang trauma bagi kita.
Celakanya lagi, kondisi semacam itu pun menjadi bahan “bercandaan” yang dilakukan oleh beberapa orang.
Sungguh tidak lucu dan tidak bertanggung jawab.
Dari mulai ulah 2 anggota DPRD di Banyuwangi yang diturunkan dari pesawat gara-gara bercanda membawa bom pada Rabu, (23/5) lalu, sampai paniknya penumpang Lion Air di bandara Pontianak (28/5) lalu.
Tapi, apakah kasus bom akan kembali mengguncang kehidupan kita? Semoga tidak.
Baca juga: Sarah Azhari Bagikan Momen Kelulusan Putra Tercintanya, Begini Komentar Warganet
Namun, kita tetap harus selalu waspada terhadap ancaman bom.
Karena kita tak pernah tahu, kapan dan di mana itu akan terjadi.
“Kalau terjadi bom di suatu tempat, hindari lokasi itu. Jangan malah berkerumun menonton peristiwanya. Karena, bisa saja ledakan pertama hanya pemancing, ledakan kedualah yang dahsyat,” pesan AKBP Mulya Nugraha, Komandan Tim Penjinak Bom, Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Memang, bom yang meledak tiba-tiba, sebenarnya tak bisa diredam.
Tapi kita bisa mengantisipasi agar bisa terhindar jika terjadi ledakan susulan.
Seerti apa caranya? Berikut ini beberapa tips antisipasi saat terjadi ledakan bom dari AKBP Mulya kepada NOVA.
1. Setelah mendengar bom pertama, lari dan cari tembok penghalang.
Jika dekat dengan ledakan, lari sekencang-kencangnya dan jauhi sumber ledakan.
Saat lari ada tembok atau sekat yang kokoh, berlindunglah di baliknya!
Penghalang yang kokoh menjaga kita tak terpental dan aman dari serpihan bom.
Baca juga: Hati-Hati, Ternyata Batuk Bisa Merusak 7 Bagian Tubuh Ini
2. Tiarap!
Biasanya detonasi bom berada 45 derajat dari titik bom diletakkan.
Hempasan bom biasanya berada di posisi sepinggang orang dewasa.
Tiarap—alias berada di bawahnya— relatif aman.
Tapi dengan catatan: cara tersebut berlaku untuk jenis bom tertentu dan bukan rakitan.
Sebab, bom rakitan detonasinya tak beraturan dan tak terprediksi ke mana saja arah ledakannya.
“Belum teruji secara konkret, hanya buatan tangan kosong manusia. Makanya, tingkat bahayanya lebih besar,” kata Mulya.
Baca juga: Eunice Gayson, Gadis Bond Pertama Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun
3. Jauhi TKP
Biasanya ledakan pertama sebagai pemancing, jadi jangan pernah dekati TKP!
Dan ini yang tak kalah penting: Jangan pernah mem-posting apalagi menshare kejadian bom meledak itu di media sosial.
Karena bisa jadi ledakan bom itu merupakan aksi teroris—yang justru berharap aksi biadab mereka itu bisa tersiar seluas-luasnya.(*)
(Bagus Septiawan)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR