NOVA.id- Kedelai merupakan bahan makanan yang bisa diolah menjadi beragam makanan.
Mulai dari tempe, susu, tahu, hingga miso.
Bahkan, kedelai sudah lama dikenal menjadi makanan diet orang Asia.
Namun sayangnya, terdapat beragam pendapat tentang kedelai.
Ada yang bilang makanan ini termasuk ke dalam makanan sehat, tapi sebagian berpendapat makanan ini mengandung racun yang buruk untuk kesehatan.
(Baca juga: Seperti Ini Tampilan Elegan Caca Tengker Saat Lakukan Maternity Shoot)
Namun sayangnya, seperti kebanyakan makanan, tidak ada jawaban pasti apakah kedelai merupakan makanan yang benar-benar sehat, atau sebaliknya.
Dilansir dari Independent, ahli gizi bernama Rhiannon Lambert dari Harley Street, London, membantu kita untuk memecahkan beberapa mitos besar seputar kedelai.
Ia menegaskan hal penting yang harus kita pahami adalah sumber protein baik yang ada dalam kedelai.
(Baca juga: Nina Zatulini Hamil Anak ke 2, Sang Suami Umumkan Melalui Instagram Stories)
"Kacang kedelai mengandung protein lengkap," paparnya.
“Tidak seperti kebanyakan protein nabati, ia mengandung asam amino esensial yang harus kita peroleh dari makanan karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh," tambahnya.
Menurutnya, secangkir kacang kedelai yang dimasak mengandung sekitar 22 gram protein, hampir sama dengan seporsi steak.
(Baca juga: Meski Baru, Baju Lebaran Juga Harus Dicuci loh, Ini Alasannya!)
Ia juga membahas mitos pria tidak boleh makan kedelai karena dapat menyebabkan tumbuhnya 'payudara' pada pria.
"Kedelai tidak megandung estrogen dan ada tidak ada bukti kedelai mengganggu perkembangan seksual atau mengurangi tingkat testosteron pria," tambah Rhiannon Lambert.
Bahkan, kacang kedelai mengandung fitoestrogen, yang membantu menghalangi efek samping kelebihan estrogen dalam tubuh.
Zat tersebut juga membantu menyeimbangkan kadar estrogen dan progesteron.
(Baca juga: Ini 3 Penyebab Siklus Menstruasi Tak Teratur)
Fitoestrogen adalah hormon tanaman yang juga ditemukan dalam biji kopi, apel, oat, lentil, beras, wortel, dan bir.
"Bahkan, senyawa-senyawa dalam kedelai adalah antioksidan kuat," paparnya.
Berdasarkan penelitian, kata Rhiannon Lambert, antioksidan memiliki efek positif dalam melindungi terhadap penyakit.
Beberapa rumor seringkali menyebut kedelai sebagai penyebab kanker.
(Baca juga: Unggah Video Makan Telur, Warganet Beri Komentar Putri Ruben Onsu)
Rumor ini, menurut Rhiannon Lambert, sama halnya dengan mitos yang mengatakan jika kedelai mengandung esterogen.
Beberapa kanker berkembang bersama esterogen.
Namun, penduduk Asia timur yang paling banyak mengonsumsi kedelai, papar Rhiannon Lambert, memiliki jumlah penderita kanker payudara, kanker prostat, dan patah tulang lebih sedikit dibanding Amerika.
Lambert menyarankan agar kita tak memaksakan diri untuk mengonsumsi kedelai jika tak menyukainya.
(Baca juga: Tampil Anggun, Namun Penampilan Meghan Markle Langgar Aturan Kerajaan, Kenapa ya?)
Tapi, kita juga tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsinya.
"Kedelai harganya terjangkau, bergizi, lezat dan membantu kita menerapkan pola diet vegetarian dengan mengurangi asupan protein hewani," paparnya.
Ia juga berpendapat jika mengonsumsi kedelai dapat bermanfaat bagi lingkungan dan ketahanan pangan.
"Meskipun ada riset yang menunjukkan sisi negatif dari kedelai atau kedelai yang mampu menyebabkan gangguan hormonal, ada juga penelitian yang menunjukkan manfaatnya yang tinggi," tambah Rhiannon Lambert.
Ahli nutrisi ini juga menyarankan agar kita tak perlu takut mengonsumsi produk kedelai yang difermentasi, seperti miso dan kacang edamame.
Menurutnya, makanan yang lezat tersebut tidak menyebabkan masalah pada tubuh. (*)
(Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Takut Konsumsi Kedelai, Berikut Manfaatnya...")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR