Sudah Ada Sebelum Islam Tersebar di Nusantara
Meski lekat dengan hari raya Idul Fitri, keberadaan ketupat sebenarnya sudah ada jauh sebelum masa penyebaran agama Islam di nusantara.
Ini karena nyiur (daun kelapa yang merupakan bahan janur) dan beras sebagai sumber daya alam sudah dimanfaatkan sebagai makanan masyarakat nusantara di zaman Hindu Buddha.
Hal ini pun, menurut Fadly, bisa dilihat dari keberadaan ketupat di Bali yang digunakan dalam ritual ibadah. Orang Bali menyebut ketupat dengan sebutan tipat.
"Di Islam, ketupat dicocokkan lagi dengan nilai-nilai ke-Islaman oleh Sunan Kalijaga, membaurkan pengaruh Hindu pada nilai-nilai ke-Islaman, menjadi akulturasi yang padu antara keduanya," tambah Fadly.
Baca juga: Ini Obyek Wisata yang Dapat Dikunjungi Jika Mudik Lewat Jalur Pansela
Adapun untuk hidangan pendamping ketupat, Fadly menjelaskan bahwa itu bukanlah panganan asli nusantara, tetapi hasil asimilasi dari berbagai budaya luar.
Contohnya, seperti kuah kari yang terpengaruh kuliner India, gulai terpengaruh kuliner Arab, balado (Portugis), semur dan kue kering (Belanda dan Eropa), serta manisan (China).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Kenapa Ketupat Selalu Ada di Lebaran Indonesia?".
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR