NOVA.id - Pernah melihat foto yang menggambarkan jemari bayi tengah menggenggam
telunjuk orang dewasa?
Foto itu bukan hanya ingin menjelaskan betapa intimnya hubungan anak dan ibunya, tapi bisa jadi ingin memberitahu, bahwa sejak lahir pun si kecil ingin disentuh, juga perlu menyentuh.
Gambaran itu pun persis dengan bunyi satu riset yang mengatakan: bayi-bayi yang baru lahir dan masih di dalam inkubator, tapi sering memperoleh sentuhan dari perawat atau ibunya, menunjukkan perkembangan saraf pada otak yang sangat pesat.
“Stimulasi dasar, yaitu taktil (sentuhan) juga akan mengoptimalkan perkembangan susunan saraf pusat pada otak anak. Hal ini akan berhubungan erat dengan kemampuan anak dalam membedakan sensasi sentuhan hingga perkembangan kinestetik pada anak,” ucap Roslina Verauli, MPsi, seorang psikolog.
Baca juga: Kembali Bikin Bangga, Karya Rinaldy Yunardi Dipakai Beyonce dalam Video Musik Terbarunya
Begitu bayi memasuki batita yang merupakan masa keemasannya kian perlu baginya belajar dan memperoleh banyak pengetahuan.
Pada usia ini, otak anak seperti sebuah spons yang mudah menyerap berbagai informasi.
Di situlah kebutuhan akan stimulasi sangat berperan bagi tumbuh kembangnya.
Karenanya, untuk mengoptimalkan kecerdasan anak, orang tua jangan hanya fokus untuk memenuhi kebutuhan gizinya saja.
Anak juga butuh stimulasi yang tepat agar saraf otak si kecil mampu berkembang dengan optimal.
Baca juga: Penyiar Ini Tak Bisa Menahan Tangisnya Saat Akan Bacakan Kebijakan Trump
Untuk taktil, stimulasinya bisa didapat anak dari lingkungan sekitar.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR