NOVA.id - Salah satu indikasi anak sehat adalah susah diam.
Bahkan, seperti mainan gasing saja, muter terus enggak bisa diam.
Mungkin seperi itu yang bisa digambarkan menurut dr. Reza Abdussalam SpA., Spesialis Anak dari Brawijaya Hospital Antasari.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan motorik anak balita mulai berkembang.
Kalau waktu bayi, mereka hanya bisa tidur, umumnya menjelang usia satu tahunan, mereka enggak betah lagi tidur dan duduk.
Dan begitu dia sudah bisa jalan, kita betul-betul ditantang secara fisik dan mental saat menjaganya.
Baca juga: Intip Cerita Seru Ayudia dan Keluarga Saat Liburan di New Zealand dengan Campervan
Masalahnya, dalam sehari si kecil yang manis dan imut akan lari sana, lari sini, panjat sana, panjat sini, tak ada capeknya.
Ah, jangan-jangan si kecil kita ini hiperaktif, ya?
Tunggu dulu, karena bisa jadi dia masih sebatas aktif saja.
Reza menjelaskan anak dikatakan berperilaku aktif normal dan masih dalam taraf wajar bila setiap gerakannya punya tujuan, tidak mengganggu sekitar, dan tidak merusak.
“Pendek kata, gerakan aktifnya tidak merugikan pihak lain maupun dirinya sendiri. Sebaliknya, anak berperilaku aktif berlebihan kalau setiap tindakannya dilakukan tanpa tujuan, cenderung merusak dan mengganggu orang lain. Perilaku seperti inilah yang disebut hiperaktif,” urai dokter yang praktik di Brawijaya Hospital Antasari ini.
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR