Baca juga: Kolesterol Naik? Bikin Saja Menu Kuah Tanpa Santan Seperti Tauto Ini!
Sementara untuk anak balita yang terdeteksi hiperaktif biasanya mudah dikenali ketika dia mulai bersekolah.
Anak hiperaktif menunjukkan dua gangguan fungsi tubuh.
Yang pertama, gangguan pemusatan perhatian atau dikenal dengan ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder).
Gangguan ADHD membuat anak tidak mampu memusatkan perhatian dalam waktu lama dan mudah terpengaruh rangsangan lain.
Sehingga dia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan atau permainan.
Dia seolah tidak bisa mendengar dan sulit mematuhi instruksi.
Di satu saat sering lupa dan ceroboh, dan hampir tak pernah kelar menonton tayangan TV, kendati itu acara favoritnya.
Gangguan kedua adalah gangguan impulsivitas.
Baca juga: Akibat Terkena Laser Pointer, Mata Anak Usia 9 Tahun Alami Kerusakan, Kok Bisa?
Bagi anak yang memiliki gangguan ini, emosinya sering meledak-ledak dan tidak terkontrol, seperti membanting benda yang dipegangnya, memukul, dan lain-lain.
Aktivitas anak juga cenderung berlebihan, misalnya suka naik ke atas meja dan memanjat pohon besar.
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR