NOVA.id - Seorang perempuan muda berusia 23 tahun ini mengalami nasib buruk terancam lumpuh setelah jalani operasi pengangkatan tumor di kepalanya.
Melansir dari Mirror.co.uk, perempuan bernama Chelsea Yeomans ini pada awalnya mengalami sakit kepala tak tertahankan.
Malang, dokter hanya meresepkan obat penenang karena dianggap sebagai sakit kepala efek dari stress dan hormon remaja.
(Baca juga: Ratu Terima Kunjungan Seorang Diri, Para Pangeran Tolak Bertemu Trump? )
Setelah menyadari kondisinya yang semakin memburuk, Yeomans meminta untuk melakukan CT scan dan barulah terungkap bahwa sel-sel kanker sedang mengalami pertumbuhan.
Sel kanker yang bersarang di tubuh perempuan malang ini ternyata menekan sumsum tulang belakang.
Namun, dokter baru memberitahunya setelah dua minggu melakukan pemeriksaan bahwa Yeomans mungkin akan menderita kelumpuhan karena kerusakaan organ yang disebabkan pertumbuhan tumor.
(Baca juga: 5 Rekomendasi Minyak Esensial untuk Seimbangkan Hormon buat Kesehatan)
Pada tahun 2014 lalu, Yeomans menjalani pengangkatan tumor yang diidapnya namun sampai saat ini dirinya masih mengeluhkan sakit kepala.
(Baca juga: Kecelakaan, Perempuan Ini Bertahan Hidup 7 Hari dengan Minum Air Radiator )
"Sejak itu saya telah melakukan pemindaian MRI secara teratur untuk melihat apakah ia tumbuh kembali. Saya diberitahu setelah dua minggu kemungkinan lumpuh karena tekanan pada sumsum tulang belakang saya. Untunglah mereka berhasil ketika mereka melakukannya," ungkap Yeomans haru.
Ketika menjalani operasi pengangkatan tumor, ahli bedah dari Queen Elizabeth Hospital di Birmingham berhasil menghilangkan 90% tumor dari kepala Yeomans.
Para medis tidak mengambil 10% tumor yang tersisa karena letaknya yang begitu dekat dengan otak kecil Yeomans menjadi sangat berisiko.
(Baca juga: Haru, 12 Korban Thai Cave Rescue Ungkapkan Terimakasih Kepada Tim Penyelamat)
"Saya kehilangan banyak memori selama operasi. Saya berharap itu datang kembali dengan waktu - tetapi sudah empat tahun dan belum kembali," lanjut Yeomans.
Kini, Yeomans bergabung dengan HeadSmart, gerakan untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala tumor otak anak-anak dan remaja.(*)
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR