NOVA.id - Seorang perempuan bernama Kandy Escotto merasa ada yang aneh dengan putranya, Aaron.
Putranya yang baru berusia 5 tahun mulai bertingkah aneh dan seakan tak tertarik untuk pergi ke sekolah.
Aaron juga tak ingin masuk sekolah karena ia berkata jika takut dengan gurunya.
(Baca juga: Pria Juga Senang Dipuji, Ini 10 Pujian yang Bisa Membuatnya Berbunga-Bunga, Yuk Dicoba!)
Aaron mengaku jika ia sering diejek dengan sebutan anak nakal oleh gurunya.
Kandy pun akhirnya penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di sekolah anaknya.
Akhirnya ia memutuskan untuk meletakkan perekam suara di tas anaknya selama empat hari.
(Baca juga: Aneh, Perempuan Ini Hisap Darah Suaminya Setiap Malam, Untuk Apa?)
Dalam penyelidikannya itu akhirnya ia berhasil mengumpulkan 32 jam rekaman audio yang menggambarkan suasana sekitar anaknya di sekolah.
Ia pun terkejut saat memutar ulang rekaman itu.
Ia mendapati suara seorang guru benrama Rosalba Suarez yang merupakan guru terbaik selama 33 tahun.
(Baca juga: Meghan Markle Menderita karena Tak Bisa Tanggapi Drama Keluarganya, Ada Apa ya?)
Ia tak menyangka jika guru anaknya itu memanggil Aaron dan anak lain dengan sebutan pecundang.
Otomatis ia pun sadar jika keanehan anaknya ini terjadi karena kata-kata kasar yang diucapkan sang guru.
Apalagi kata-kata kasar tersebut diucapkan di dalam kelas dan di hadapan banyak anak lainnya.
(Baca juga: Laki-Laki Ini Dibunuh setelah Mengunggah Foto di Facebook, Kenapa ya?)
Tindakan gurunya ini akhirnya membuat Aaron merasa sakit secara emosional dan bahkan membuatnya stress.
Bayangkan saja anak usia 5 tahun harus mendapatkan cacian semacam itu.
Setidaknya jika sang guru marah atau anak salah, sang guru harus mencari kata-kata yang lebih halus agar tak mengganggu mental anak, apa lagi anak tersebut baru berusia 5 tahun.
Berkaca dari kasus ini, sebaiknya kita lebih terbuka dengan anak-anak dan aktif menanyakan harinya di sekolah.
Jangan sampai bullying seperti ini terjadi dan merusak kondisi mental anak. (*)
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR