NOVA.id – Kembali torehkan prestasi, dr. Deby Vinski dikukuhkan menjadi Guru Besar, dengan pidato pengukuhannya berjudul : “The Role of Preventive, Regenerative and Anti-Aging Medicine: An Integral Part of Modern Health Profession in Fulfilling World Expectation Toward the Wellbeing of Mankind”, pidatonya ini mendapat penerimaan yang sangat baik.
Pada 22 Juni 2018 melalui hasil pertimbangan Board of Senate EIU (EFHRE International University, Barcelona), menilai kepakaran pimpinan Vinski Tower ini memadai untuk dikukuhkan sebagai Guru Besar Anti-Aging.
Di bawah pimpinan Dr. Deby, Vinski Tower selalu berjuang meningkatkan kepercayaan dunia melalui ilmu kedokteran anti-aging.
(Baca juga: Anak Sibuk Les Ini Itu, Ternyata Bisa Berdampak Serius pada Keluarga)
Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD asal Indonesia menjadi profesor pertama dunia di bidang kedokteran anti aging di Barcelona.
Dan di ulang tahun Vinski Tower yang ke-2 ini, Vinski Tower melanjutkan langkah-langkah menuju pencapaian tersebut.
Sepak terjangnya mendalami ilmu kedokteran regeneratif ini terjadi sejak Deby yang saat itu jadi pengusaha memutuskan meninggalkan bisnisnya dan memilih berbakti dan berusaha menyembuhkan ayahnya dari stroke.
(Baca juga: Disangka Berenang Tanpa Baju, Begini Trik Cerdas Verrell Bela Willona)
Ternyata bakti seorang anak berbuah manis, dokter ahli ini lulus terbaik diprogram AAMS diploma Paris, lalu meraih Master preventive & anti aging medicinenya di Dresden International University di Jerman dan tak berhenti sampai di situ, ia melakukan riset di negara Putin untuk tingkat doktoral di Saint Petersburg Rusia, dan kembali menjadi lulusan terbaik.
Risetnya mengenai stem cell dan peptide untuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia langsung dibimbing oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Jabatan Presiden WOCPM atau badan Akreditasi Anti Aging Dunia pun disandangnya.
(Baca juga: Banyak Dipuji, Begini Potret Nikita Mirzani dalam Jepretan Diera Bachir)
WOCPM sendiri berpusat di Paris dengan anggota 74 negara.
Deby benar benar menggoreskan sejarah dan namanya terdapat pada buku di Perpustakaan di Oxford UK.
Prestasi lainnya, pada 22 Juni 2018 ia dikukuhkan menjadi profesor.
Menurut keterangan Prof. Jaime Rodrriguez Rektor EIU Barcelona, gelar professor di Spanyol memiliki empat rangking dan Deby Vinski dikukuhkan sebagai professor tertinggi yaitu PROFESSOR CATEDRATICO DE UNIVERSITADA.
Prof. Dr Jafar Basri mantan Rektor UPN Veteran Jakarta yang juga hadir di Barcelona menyatakan sangat bangga bahwa ada perempuan Indonesia yang menjadi professor Catedratico terakreditasi dan memang merupakan yang tertinggi.
Mantan ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi) ini kagum dengan orasi ilmiah dr. Deby Vinski yang langsung diwujudkan dengan launching master program of anti aging medicine di mana dr. Deeby menjadi Direktur Post Graduate di EIU.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR