Semua aksen kain itu memperlihatkan jika tenun bisa dipakai segala acara.
Tilik saja yang dibawakan Adinda Moeda dengan konsep glamor.
Ia membuat kain terlihat lebih elegan, dan berkelas sehingga cocok dipakai ke pesta.
(Baca juga: Ingat Sindrom Taurette yang Diderita Tora Sudiro? Ini Dia Gejala dan Penyebabnya)
Di sisi lain, Yurita Puji menawarkan gaya busana yang lebih simpel untuk menunjang aktivitas perempuan zaman sekarang.
Tak hanya busana, desainer aksesori Jeany Wang juga turut menghadirkan akseori etnik yang cocok dipakai busana dengan sentuhan tenun Sumba tersebut.
Ia membawakan akseori bertemakan Glam and colorful of Sumba Heritage, dengan sentuhan desain nan elegan dan berkelas dari emas dan perak.
“Bahan-bahan diaplikasikan menjadi perhiasan-perhiasan yang diwariskan sejak dulu untuk menjadi pendamping pakaian adat. Aneka aksesoris tersebut dihadirkan dalam bentuk kalung, gelang, dan anting yang hadir menyatukan warisan budaya NTT dengan style fashion saat ini,” kata Jeany Wang.(*)
Tentry Yudvi
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR