NOVA.id – Keindahan kain tenun Sumba memang begitu menawan, ditambah sentuhan motif bertemakan alam membuat kainnya begitu kaya.
Tak heran, jika tenun Sumba sering dibawa ke mancanegara untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia
Dari kuda, tanah hingga pantai-pantai eksotik bisa dinikmati dari sehelai kain tenun Sumba.
(Baca juga: Demi Lovato Dulunya Berkacamata, Yuk Intip Foto-Foto Transformasinya!)
Keindahan tenun Sumba inilah yang selalu menginspirasi desainer Indonesia dalam membuat busana bertemakan etnik.
Itu pun tak pernah membuat kecewa, seperti yang dilakukan oleh desainer Adinda Moeda dan Yurita Puji yang baru saja melakukan peragaan busana di kawasan Sumba.
Pada kesempatan itu, tenun ikat Sumba dijadikan aksen pada busana dengan potongan dress, kimono, celana palazzo, tank top, outer, dan busana ready to wear lainnya.
(Baca juga: Masuk Majalah Vogue, 4 Gaya Kasual Maudy Ayunda Ini Bisa Ditiru!)
Semua aksen kain itu memperlihatkan jika tenun bisa dipakai segala acara.
Tilik saja yang dibawakan Adinda Moeda dengan konsep glamor.
Ia membuat kain terlihat lebih elegan, dan berkelas sehingga cocok dipakai ke pesta.
(Baca juga: Ingat Sindrom Taurette yang Diderita Tora Sudiro? Ini Dia Gejala dan Penyebabnya)
Di sisi lain, Yurita Puji menawarkan gaya busana yang lebih simpel untuk menunjang aktivitas perempuan zaman sekarang.
Tak hanya busana, desainer aksesori Jeany Wang juga turut menghadirkan akseori etnik yang cocok dipakai busana dengan sentuhan tenun Sumba tersebut.
Ia membawakan akseori bertemakan Glam and colorful of Sumba Heritage, dengan sentuhan desain nan elegan dan berkelas dari emas dan perak.
“Bahan-bahan diaplikasikan menjadi perhiasan-perhiasan yang diwariskan sejak dulu untuk menjadi pendamping pakaian adat. Aneka aksesoris tersebut dihadirkan dalam bentuk kalung, gelang, dan anting yang hadir menyatukan warisan budaya NTT dengan style fashion saat ini,” kata Jeany Wang.(*)
Tentry Yudvi
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR