NOVA.id - Akhir pekan ini ada rencana untuk pergi ke Bangkok, Thailand dan ingin menikmati kuliner di sana?
Tenang, jangan ragu untuk menyantap mi, makanan laut, atau daging sekalipun.
Namun kita harus tahu di mana makanan itu disajikan.
Paling penting, semua hidangan itu sudah mendapat sertifikasi halal dari Hotel Standart Intitute of Thailand (www.or.th) yang berada di bawah Central Islam Committe of Thailand.
Nah, buat kita yang muslim, ini tiga resto di Bangkok yang bisa didatangi.
Dijamin membuat lidah bergoyang, hati pun tenang.
Baca juga: Sering Miskom dan Ego, Yuk, Atasi Masalah Bagi Peran dengan Cara Ini!
1. Restoran Munish
Restoran ini terletak di pusat kota Bangkok - tepatnya di 86 Sukhumvit 23, Khwaeng Khlong Toei Nuea, Khet Whatthana Krungthep Mahanakorn.
Restoran ini menyajikan beragam makanan halal dari masakan Tiongkok, Thailand, dan tentu saja Indonesia.
Namun nuansa Indonesia sangat kuat karena pemiliknya, Munish Mukhi (28 tahun), lahir dari ibu yang asal Surabaya dan ayah dari Jember, Jawa Timur.
Ketika kuliah di luar negeri, Munish nyambi bekerja di beberapa restoran.
Dia lalu memutuskan membuka warung makanan di pinggiran kota Bangkok saat kerja di perusahaan asuransi.
Baca juga: Mengguncangkan Kepala Bayi Bisa Hancurkan Sel Otak, Simak Gejalanya!
Tapi ketika itu dia masih mengandalkan masakan Thailand.
Munish yang merasa tak punya passion untuk masakan Thailand, mulai mencoba masakan
Indonesia.
“Saya mulai belajar membuat masakan Indonesia, termasuk cara membuat tempe, tahu, dan kerupuk,” kata Munish.
Ia menyebut ibunya memang jago memasak.
Kalau lagi kangen masakan Indonesia, memang wajib datang ke resto ini.
Sebut saja menu yang ditawarkan, antara lain: sate ayam, sate kambing, soto ayam, ketoprak, rendang daging, cah tauge, siomay, mendoan, dan tentunya tempe tahu goreng.
Ramai dikunjungi warga Indonesia yang tengah berada di Thailand, resto ini bisa mencetak omset sampai Rp200 juta hingga Rp240 juta per bulan.
Munish tidak menyangka usaha restoran bisa sukses, bahkan dikenal sampai kalangan
kedutaan negara tetangga.
Padahal, awalnya ia hanya ingin menyajikan masakan khas Indonesia, enak, dan tentu saja halal.
Baca juga: Ayahnya Ketahuan Bawa Laptop di Lapas, 5 Gaya Velove Vexia Ini Sederhana Tapi Cantik!
2. Restoran Usman
Restoran ini terletak di daerah 259/9 Sukhumvit 22, Sukhumvit Rd, Klongtoey, Prakanong, Bangkok.
Tepatnya di kawasan yang banyak dihuni orang Melayu asal Thailand Selatan.
Pemilik restoran ini bernama Usman yang sekitar tahun 1998 melihat banyak warga muslim yang kesulitan mencari masakan halal.
Kebetulan Usaman yang bekerja di hotel beristrikan yang pintar memasak.
“Saya bujuk istri untuk membuka restoran halal,” cerita Usman.
Dengan modal seadanya, berdirilah restoran yang awalnya hanya menyajikan gabungan masakan Thailand dan Melayu.
Mulai dari ikan steam lemon, nasi goreng saus tom yam, ikan goreng sambal pedas, tom yam cumi, ikan asam pedas, cumi asam pedas, kare daging, dan nasi lemak.
Baca juga: Siapa Tak Gemas Melihat Tingkah Lucu Putri Charlotte Berikut Ini
Selain itu juga ada tumis-tumisan.
Pengunjung restoran ini biasanya tamu hotel di sekitar restoran, termasuk para pilot dan pramugari asal Indonesia.
Awalnya hanya ruko sewaan, kini restoran Usman sudah semakin luas.
Tidak hanya restoran, Usman juga memiliki penginapan untuk para backpacker muslim berfasilitas mushola.
Ramaikah resto Usman ini? Harusnya begitu.
Karena tak kurang dari 25ribu bath (sekitar Rp300 juta ), omsetnya per bulan.
Baca juga: Wah! Makan Keju Tiap Hari Tenyata Sehat! Ini Yang Dikatakan Ahli
3. Restoran Saman Islam
Restoran ini terletak di pasar Chatuchak yang dikenal luas di ASEAN sebagai pusat belanja.
Pasar ini buka dua kali seminggu, Sabtu dan Minggu, dari pukul 07.00 pagi sampai 18.00 waktu setempat.
Letak Saman Islam di section 16 Chactuchak.
Pemilik restoran Mom Montha (70 thn) berasal dari Thailand Selatan.
Restoran ini sudah turun-temurun, meneruskan usaha orang tua Mom Montha.
Baca juga: Agar Tak Jadi Topeng, Ini 3 Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit
Menu yang biasa dipesan warga muslim antara lain, kwetiaw tom yum, tom yum taleuy (seafood) tom yum goong (udang), khao pad saparot (nasi goreng nanas), Khao mok khai (nasi kuning ayam), dan lain sebagainya.
Sayang, restoran ini hanya bisa memuat tak lebih dari 34 kursi untuk tamu.
Sudah begitu, hanya buka Sabtu dan Minggu.
Jadi, kalau di saat jam makan, kita harus rela mengantri.
Padahal, sulit lho cari restoran muslim di pasar Chactuchak.
Selamat berlibur Sahabat NOVA!(*)
(Ita Adnan)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR