NOVA.id - Kabar buruk buat para ibu yang sibuk bekerja!
Sebuah lembaga internasional, National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), melakukan studi tentang perawatan dini anak.
Hasil dari penelitian yang dilakukan tahun 2002 itu menunjukkan, bahwa terdapat dampak negatif pada perkembangan kognitif anak usia 15 bulan hingga 3 tahun, ketika ibunya bekerja selama 30 jam atau lebih per minggu pada saat anak berusia 9 bulan.
Tak hanya itu, penelitian serupa dilakukan juga oleh National Longitudinal Survey of Youth (NLSY) pada 2005.
(Baca juga: Tenang, 3 Tips Ini Bikin Kita Lebih Pede Datang ke Undangan Klien)
Hasil penelitian juga sama mengagetkan buat para ibu yang bekerja penuh waktu.
Survei pada 6.144 anak yang memiliki ibu pekerja full time di tahun pertama setelah melahirkan, menunjukkan hasil yang negatif pada perkembangan kognitif dan perilaku anak pada usia 3-8 tahun, daripada anak yang orang tuanya bekerja paruh waktu atau tidak bekerja.
Wah, apa bisa dipertanggungjawabkan hasil survei-survei itu?
“Perkembangan kognitif pada anak terbangun karena adanya interaksi. Misalnya ibu kurang meluangkan waktu untuk berinteraksi atau bermain dengan anak, jadi pengetahuannya pun tidak sebanyak anak yang sering berinteraksi dengan ibunya,” jawab Cecilia Helmina Erfanie, M. Psi., psikolog klinis anak dan remaja.
Psikolog dari PION Clinician and Theraplay Indonesia ini juga menjelaskan perkembangan anak yang optimal memang tergantung dari bagaimana dia diasuh dan dukungan dari keluarga besar.
(Baca juga: Stop 5 Kebiasaan Buruk Saat di Kantor Ini Supaya Nama Baik Terjaga)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR