NOVA.id - Michael Marler (37) menikam kekasihnya Danielle Richardson (24) pada wajah, leher dan punggung dalam sebuah apartemen di Manchester.
Keduanya diketahui sebelumnya merokok ganja dan menggunakan crack pipe.
Marler lalu melompat 25 kaki dari jendela ke sebuah mobil yang diparkir di luar.
(Baca juga: Haru, Setelah Alami Koma Laki-Laki Ini Berdiri dan Mencium Istrinya)
Dengan meneteskan darah, ia mencoba mencuri mobil sebelum memukul dan menendang sejumlah kendaraan, dan orang yang lewat.
Ketika polisi tiba untuk menahan Markle, ia berkata, "Aku sudah mati, aku sudah mati, ia sudah mati."
Polisi lalu melihat darah dari jendela apartemen lantai 2.
(Baca juga: Setelah Gelang Seharga Motor Matic, Kini Giliran Sepatu Ayu Ting Ting Jadi Sorotan)
Saat mendatangi apartemen itu, mereka menemukan dinding berlumuran darah dan menemukan Danielle Richardson tak bernyawa.
Sementara itu, Marler menolak untuk mengakui perbuatannya yang dilakukannya pada 13 Februari tahun ini.
Marler menjelaskan bahwa ia merokok ganja setiap hari sejak umur 16 dan harus berhenti bekerja karena tumor otak dan menderita penyakit jantung dan stroke pada umur 29.
(Baca juga: Mantan Suami Denada Beberkan Kondisi Putrinya yang Divonis Leukimia)
Ia juga menceritakan pada polisi, ia pertama kali bertemu dengan Richardson saat kekasihnya itu berusia 21 tahun.
Menurutnya, Richardson juga merupakan penguna narkoba.
"Saya mencintai gadis itu, saya sebenarnya mencintainya sangat. Saya suka berpikir saya adalah orang baik. Saya bahkan tidak membunuh laba-laba," ujar Marler.
(Baca juga: Ternyata Ini Arti Romantis Monogram Duke dan Duchess of Sussex)
Marler juga berkata pada juri bahwa pertemuannya dengan Danielle Richardson di apartemen merupakan acara yang spesial untuk menyambut Hari Valentine's.
"Ini merupakan kesempatan sepsial, kami berencana menjalani masa depan bersama," tuturnya.
Ia kemudian melanjutkan, setelah meminum obat-obatan, kekasihnya tiba-tiba berperilaku aneh.
(Baca juga: Pernikahan Putri Eugenie Mungkin Tak Dihadiri Pangeran Philip, Kenapa?)
Ia mengancam akan bunuh diri dan menjadi paranoid dengan gangguan penglihatan.
Yang diingat Marler lalu adalah saat ia ditangkap polisi.
Pria tersebut tak bisa mengingat telah menikam kekasihnya, lompat dari jendela lalu menyerang orang-orang di jalan.
Saat ditanya apakah ia ingin membunuh dan melukai Danielle secara serius, Marler menjawab, "Saya tak pernah berpikir seperti itu. Saya tidak percaya apa yang terjadi." (*)
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR