NOVA.id - Memang, road trip atau perjalanan dengan menyetir mobil sendiri selalu menjadi hal menyenangkan.
Kita bisa menentukan sendiri tempat untuk beristirahat, ataupun tak perlu sewa mobil untuk mengunjungi beragam destinasi wisata.
Nah, jika sebelum libur akhir pekan ini Sahabat NOVA belum mengganti oli mesin, ada baiknya setelah liburan inilah kita memerhatikannya.
Sebab, menuruti fungsinya sebagai pelumas pada komponen bergerak, oli mesin tentu perlu
diganti secara berkala.
Ketika oli kotor, maka performa mobil tidak akan maksimal.
Bahkan tak hanya itu, ada kegunaan lain oli yang perlu Sahabat NOVA ketahui.
Yakni sebagai pelindung karat, menjaga kestabilan suhu mesin, pembersih, serta menutupi celah dinding mesin.
(Baca juga: 6 Bahan Makanan yang Jangan Disimpan di Freezer agar Kualitasnya Tak Menurun)
Sehingga, penggantian oli secara rutin adalah wajib hukumnya.
Aturan penggantiannya bisa dilihat di buku panduan pemilik.
Umumnya, pabrikan mobil menyarankan ganti oli setiap 5.000 km, 7.500 km, atau 10.000 km.
Namun ketika mobil sudah berusia di atas 5 tahun dan rutin dipakai, oli mesin patut diganti kala tenaga mesin sudah berkurang dan agak berat ketika dikendarai.
Dalam mengganti oli mobil, ada baiknya kita perhatikan beberapa hal agar kerja mesin jadi kembali maksimal.
(Baca juga: Duh, Keringat Berlebih Buat Kita Tak Pede, Atasi dengan Konsumsi Ini)
1. Pilih Pelumas Berkualitas
Tujuannya, agar komponen-komponen mobil justru terjaga dan mencegah terjadinya kerusakan.
Jika komponen mesin mobil yang berkaitan langsung dengan kualitas oli ini terjaga, maka konsumsi BBM dapat diminimalkan.
(Baca juga: Ingin Buat Tatto Alis, Ibu Ini Malah Tak Bisa Keluar Rumah dengan Pede)
2. Sesuaikan Kebutuhan
“Setiap mobil memiliki spesifikasi berbeda, dan tentunya pabrikan sudah memberikan panduan oli mesin yang sesuai,” ujar Teddy Tuner REV Engineering di kawasan Kedoya,
Jakarta Barat sebagaimana dikutip dari laman jip.gridoto.com.
Secara garis besar, hal yang paling penting disesuaikan adalah kecocokan oli dengan
mesin mobil serta kualitasnya.
Khusus mobil berteknologi VVT, VVTi dan sejenisnya, paling tidak kita harus memilih oli
dengan kekentalan 10/40 atau 5/30.
Jangan sampai yang masuk ke mesin adalah pelumas dengan tingkat kekentalan 20/50 ataupun yang lebih kental dari itu.
(Baca juga: Pangeran Harry Jadi Laki-Laki Pertama yang Langgar Aturan Kerajaan, Apa yang Dilakukannya?)
3. Jangan Lupa Filter
Satu yang tak boleh dilupakan ialah, tiap penggantian oli kita juga perlu mengganti
filternya.
Sebab, filter oli memiliki fungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat pada oli mobil sebelum melumas.
Sehingga nantinya, oli yang akan melumasi bagian-bagian mesin tetap bersih.
Jika filter oli tidak diganti setelah habis masa pemakaian, saringan oli bisa penuh dan tersumbat.
Lantas, proses penyaringan oli menjadi terganggu.
Kotornya oli membuat mesin menjadi terkontaminasi yang berimbas pada kerusakan permanen mesin.
(Baca juga: Lahir dengan Bobot Kurang dari 6 Ons, Bayi Ini Jalani Operasi Perut)
4. Awas Oli Palsu!
Banyaknya oli palsu yang beredar di pasaran mestinya membuat kita jadi makin waspada.
Terkadang, oli ini dipatok dengan harga yang relatif lebih murah dan mampu membuat kita berpikir untuk membelinya.
Maka dari itu, berhati-hatilah!
Pada dasarnya, oli umumnya berwarna kuning jernih dan yang palsu biasanya berwarna hitam gelap.
Oli palsu juga memiliki bau sangat tengik seperti hasil sisa pembakaran.
Agar mobil menjadi aman dan mesin bekerja dengan baik, ada perlunya kita berkonsultasi dengan pihak bengkel resmi pabrikan mobil Sahabat NOVA.(*)
(Jeanett Verica)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR