NOVA.id – Sudah ada rencana pergi ke suatu tempat bersama keluarga? Jika belum, Sahabat Nova bisa mengunjungi Museum MACAN.
Tak hanya pameran karya Yayoi Kusama saja yang bisa dinikmati, si kecil pun bisa bermain di Ruang Seni Anak yang kini menghadirkan karya seorang seniman muda, Gatot Indrajati, yaitu Kotak Utak-Atik.
Kotak Utak-Atik sendiri merupakan respons Gatot terhadap budaya produksi dan konsumsi massal.
Baca juga: Wah, Ternyata Begini Cara Pola Asuh Ibu Jika Dilihat dari Zodiak
Dibuat selama 3 bulan lamanya, Gatot menciptakan sebuah pernyataan terhadap efek teknologi pada budaya utak-atik asli Indonesia.
Sang seniman khawatir bahwa teknologi mesin modern yang makin banyak digunakan akan menggilas kemampuan kriya.
Lewat karyanya, Gatot ingin mengajak pengunjung menjadi pencipta: membuat, menyusun, membentuk, dan memproduksi kreasi menarik melalui bagian-bagian mesin yang tersedia.
Didesain berupa sebuah “pabrik” yang terdiri dari beragam mesin, maknanya sungguh dalam.
Baca juga: Cantik Saat Pernikahan Seperti Tasya Kamila, Lakukan 5 Perawatan Ini!
Menurut Gatot, mesin itu sebagai gambaran dari pola pikir kita. Berawal dari sebuah kotak, ada alurnya, dan kemudian ada endingnya.
Ini juga sebagai gambaran pola pikir bijak dalam menyikapi barang yang sudah ada, dikreasikan kembali menjadi sebuah karya baru.
Pada Ruang Seni Anak ini nantinya si kecil akan dituntun untuk membuat karya dari karton kardus.
Bahkan, pada Ruang Seni Anak “Kotak Utak-Atik” ini juga diperbolehkan untuk mencoret di dinding atau dibagian dinding yang tak terkena instalasi.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan kreatifitas anak, namun diberikan pelajaran disiplin.
“Iya, diajarkan untuk disiplin. Misalnya, kamu kan sudah boleh gambar di dinding, yang ini (instalasi) jangan ya. Ini punyanya Oom Gatot. Nah, nanti kan, si kecil akan berpikir tuh. Di situ pelajaran disiplinnya dimulai,” ujar Aprina Murwanti, Kepala tim Edukasi dan Program Publik di Museum MACAN.
Baca juga: Menyentuh, Ini Pertanyaan Terakhir Putri Diana Pada Petugas Pemadam Kebakaran Sebelum Meninggal
Walau begitu, pengunjung, terlebih anak-anak, diperbolehkan memegang karya Gatot Indrajati ini.
Bukan tanpa alasan, Gatot ingin anak-anak memiliki pengalaman untuk merasakan langsung dan bermain dengan karyanya.
“Satu-satunya karya saya yang saya relakan untuk disentuh. Nggak apa-apa. Biar anak-anak langsung rasakan. Kalau nggak kayak gitu, anak-anak nggak akan tahu,” ujar Gatot.
KOMENTAR