Sayang, terapinya tidak dilakukan sejak awal Qais didiagnosa menderita Primary
Immunodeficiency.
Sebab, kami tak mampu membelinya saat itu.
Untuk sekali terapi, harus menghabiskan Rp10 juta untuk membeli obatnya.
Sebab, satu botolnya saja berharga Rp2 juta.
"Beruntung sekali akhirnya obat yang dikonsumsi oleh Qais juga berkat bantuan dari para donatur, dan sekarang saya berharap anak saya bisa sembuh total dan beraktivitas seperti anak-anak lainnya," pungkasnya.(*)
(Bagus Septiawan)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR