Makanya, saat ini seni Didong sering digunakan sebagai sarana untuk bergotong-royong.
Seperti membangun rumah ibadah, sekolah, dan upacara pernikahan adat Gayo.
(Baca juga: Bikin Pangling, Ivan Gunawan Pamer Foto Lawasnya, Kurus Banget?)
Untuk kepentingan pemerintah, Didong biasanya dipakai untuk sosialisasi Pancasila, UUD 1945, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan.
Sementara zaman dulu, Didong pernah digunakan untuk melantunkan syair perlawanan saat terjadi penjajahan yang merugikan rakyat Tanah Gayo.(*)
(Ricky Martin/Muhamad Yunus)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR