NOVA.id - Saat ini memang kebiasaan mengecas ponsel di mobil sudah lumrah dan sangat praktis.
Hal ini biasa dilakukan dengan memakai output lighter yang tersedia di mobil, atau penambahan aksesori yang dijual di toko aksesori otomotif.
Namun, amankah mengecas ponsel di dalam mobil ini?
“Memang dalam keadaan diam, arus listrik yang mengalir ke ponsel cenderung stabil,” ungkap Imara Syukrillah, pemilik toko Love Mama Cell di Fatmawati, Jakarta Selatan, sebagaimana dikutip dari laman GridOto.com.
(Baca juga: Berbalut Kain Jarik, Putri Marino & Chicco Jerikho Lakukan Maternity Shoot)
“Namun, saat mobil berjalan, listrik yang dialirkan cenderung naik turun. Artinya, Sahabat NOVA telah membiarkan ponsel memperoleh daya yang tidak stabil,” imbuh Boim—sapaan
akrabnya.
Dalam kondisi demikian, potensi kerusakan ponsel menjadi sangat besar.
“Kerusakan yang mungkin terjadi, yakni seperti baterai bocor, menggembung, cepat panas, mati total, parahnya lagi ponsel bisa meledak,” papar Boim.
Yah, kalau elemen baterai sudah rusak begini, umurnya tentu tak akan lama.
(Baca juga: Indonesia Jadi Top 5 Pembicaraan Dunia, Siapa ya yang di Ranking 1?)
Jika meledak, jelas akan membahayakan pengendara atau penumpang di dalamnya.
Sebetulnya, jika kita mengecas ponsel di mobil dalam perjalanan yang singkat, risiko kemunculan masalah-masalah tadi masih kecil.
Akan tetapi, saat melakukan perjalanan jarak jauh, potensi ponsel meledak bisa makin besar.
“Sebab aki terus menyuplai listrik, sementara baterai sudah kelebihan muatan,” tutur Boim.
Berangkat dari penjelasan ini, pastinya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama mengecas ponsel di dalam mobil.
(Baca juga: Derita Leukemia, Ini Kata-Kata Terakhirnya pada Sang Kekasih yang Selalu Dikenang)
1. Kontrol Kondisi Baterai
Menurut Cecep Purnama, pemilik toko Maxima Store di Fatmawati, Jakarta Selatan, yang kami kutip dari laman GridOto.com, bahaya yang mungkin muncul saat charging handphone di dalam mobil adalah ketika tidak mengontrol pengisian baterai tersebut.
Artinya, kita perlu memantau apakah baterai sudah terisi penuh atau belum.
“Jika baterai sudah penuh, langsung cabut gadget dari port,” kata Philippus, Technical Support Venom Indonesia yang dilansir dari laman GridOto.com.
Jangan lupa, proses pengecasan ponsel juga harus segera dihentikan apabila charger atau ponsel tiba-tiba panas, ya.
(Baca juga: Disebut Mirip Kylie Jenner Hingga Kim Kardashian, Aurel Tampil Seksi dengan Dress Hijau Neon)
2. Perhatikan Spesifikasi Charger
Dalam menggunakan charger khusus untuk mobil, lebih baik pilih produk orisinal karena sudah disesuaikan dengan unit gawainya.
Meski banyak charger di pasaran yang berkualitas bagus, tak sedikit pula yang kualitasnya rendah.
Yang kualitasnya jelek pastinya akan terasa langsung di ponsel.
Misal, proses pengecasan berlangsung tidak sempurna.
Di indikator baterai sudah terlihat penuh, nyatanya belum.
Pilihlah charger dengan kualitas baik dan output-nya stabil.
Karena meski model chargernya sama, belum tentu sama kualitas dan aliran listriknya.
(Baca juga: Sama-sama Buka Baju, Hotman Paris Sandingkan Fotonya dengan Jojo! Pilih Mana?)
3. Jangan Biarkan Tertancap
Bagi kita yang masih mengandalkan port lighter untuk mengecas, lebih baik jangan membiarkan charger tersebut tertancap lama apabila sudah tidak digunakan.
Karena proses starter mobil membutuhkan tegangan listrik besar, sehingga charger yang terpasang akan memberi kesan masih terpakai.
(Baca juga: Jadi Idola Baru, Begini Transformasi Jonatan Christie Sejak Kecil Sampai Menang Final)
4. Hanya Kondisi Darurat
Terakhir, akan lebih baik untuk ponsel dan juga kondisi mobil kita, apabila pengecasan
gawai tidak dilakukan di dalam mobil, kecuali untuk kondisi darurat.
Lebih baik kita mengisi baterai ponsel sebelum mengendarai mobil, agar kita tidak perlu mengecas lagi selama perjalanan.
Atau bawa power bank jika Sahabat NOVA cukup intens menggunakan ponsel.(*)
(Jeanett Verica)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR