NOVA.id - Siapa yang tak pernah tahu dengan produk kosmetik Sariayu?
Atau, mungkin Sahabat NOVA juga kenal dengan Martha Tilaar yang memiliki banyak toko di Indonesia?
Nah, semangat membangun bisnis inilah yang ditularkan oleh sang pencetus Martha Tilaar kepada anaknya, Wulan Tilaar.
Meski, tak merasakan membangun bisnis dari awal, bukan berarti Wulan Tilaar mendapatkan kemudahan.
Baca Juga : Ojek Online Antar Makanan ke Rumah Donna Agnesia, Sifat Asli Istri Darius Sinathrya Ketahuan!
Bahkan, dia mendapatkan berbagai tantangan berbeda sebagai generasi penerus, generasi kedua.
“Saya adaptasinya lama, dua tahun lho. Selain adaptasi pekerjaan, saya juga berdaptasi dengan ekspektasi orang-orang. Karena kita mungkin masih muda, secara emosional belum matang. Sedangkan ada banyak ekspektasi tinggi dan begitu besar,” ungkap putri Ibu Martha Tilaar, salah satu ikon dunia kosmetika Indonesia.
Pelajaran tak hanya didapatnya dari orangtua, tapi juga karyawan yang mungkin sudah bekerja bahkan sebelum Wulan lahir.
Baca Juga : Bak Perempuan Keraton, Istri Roy Suryo Kerap Tampil Berkebaya, Anggun dan Awet Muda!
Namun, tak pelak banyak yang membandingkan dirinya dengan sang ibunda.
“Namun syukurlah, saya sudah dipersiapkan sejak kecil, sudah dikondisikan. Seiring berjalannya waktu, saya yakin ini memang tugas saya dalam kehidupan. My mission in life adalah berkarya melalui perusahaan yang sudah dirintis ibu saya selama 48 tahun,” ungkapnya.
Tak semudah seperti yang dilihat orang, Wulan pun butuh proses jatuh bangun dahulu.
Mengutip buku yang ditulis oleh saudara-saudaranya, Wulan mengatakan ada lima tantangan sebagai generasi kedua.
Baca Juga : Setelah Kenal Habib Usman bin Yahya, Begini Gaya Hijab Kartika Putri
Pertama, kepemimpinan.
Generasi dulu dan sekarang pasti berbeda dan perbedaan itu yang menimbulkan pergesekan.
Kedua, membangun kompetensi bisnis.
Wulan pun mengikuti berbagai seminar, kursus, hingga pelatihan internasional agar dapat menentukan langkah perusahaan ke depannya.
Ketiga, peran mentor, seseorang yang telah lebih dulu menjalankan.
Baca Juga : Tak Dapat Tahan Sedih, Sean Gelael Berfoto di Pusara Kakak Tirinya, Faldy Albar
Keempat, melestarikan family values yang ditanamkan dari kecil.
“Justru bisnis keluarga itu yang penting dan bisa diteruskan, rohnya, roh dari nilai keluarga,” ujar Wulan.
“Bisnis bisa berkembang dan berinovasi, tapi family values apa yang penting untuk diteruskan ke generasi seterusnya. Kalau enggak ditanamkan secara dalam mungkin akan kehilangan rohnya,” tegas dia.
Terakhir adalah bagaimana cara bertahan.
Baca Juga : Sakit Hati dengan Nyinyiran Suami, Shezy Idris: Aku Juga Berhak Bahagia
Hal ini memang tergantung pada tantangan dan perubahan zaman.
Namun uniknya, ke depannya, Wulan tak ingin memaksakan anak-anaknya menjadi generasi ketiga.
“Belajar dari pengalamanku, aku membebaskan mereka 100 persen. Aku percaya setiap orang punya free will, panggilan, dan kemauan sendiri,” ujar Vice Chairwoman of PT Martha Tilaar Group ini.
Semoga menginspirasi, Sahabat NOVA!(*)
(Aghnia Hilya N.)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Healza Kurnia |
KOMENTAR