E-grocery telah dipandang sebagai sebagai cara belanja baru yang menyegarkan bagi konsumen, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan belanja pangan secara offline.
Jenis produk tersedia dan dapat diakses secara online kurang lebih sama dengan yang ditawarkan di toko-toko, termasuk makanan dan minuman dalam kemasan.
Berdasarkan riset Tetra Pak Index di Indonesia, sebanyak 1,2% konsumen di Jakarta telah berbelanja pangan secara online pada tahun 2016 dan angka ini diharapkan untuk terus tumbuh hingga 5,4% pada tahun 2030.
Baca Juga : Baru Seminggu, Anak Caca Tengker Bisa Pose Cantik Hingga Duck Face!
“Sementara itu kegiatan belanja di pasar tradisonal mungkin akan menurun pada tahun 2030 menjadi 46,6% dari sebelumnya di angka 56,3% pada tahun 2016,” ujar Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia.
Tren belanja konsumen Indonesia yang perlahan beralih ke e-grocery disambut dengan sangat baik oleh para e-commerce, khususnya Bukalapak.
Di Jakarta sendiri, e-grocery berkompetisi langsung dengan minimarket dan supermarket karena permintaan konsumen akan pengalaman belanja yang mudah dan cepat, serta akses internet yang membaik.
Baca Juga : Sudah Tak Sevisi dengan Suami? Cerai Bukan Satu-satunya Pilihan!
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR