Jika tak ada rehat dalam satu bulan, bisa dipastikan sepanjang tahun masyarakat akan mengadakan atau menghadiri hajatan.
Sehingga perlu kerja yang lebih keras untuk memenuhi pengeluaran tersebut.
Seringnya frekuensi gelaran pernikahan bisa membuat orang sebal karena menghadiri hajatan pernikahan atau hajatan lain yang tak ada hentinya.
Baca Juga : Resmi! Ahok Beri Konfirmasi Terkait Rumor Akan Nikahi Polwan Cantik, Benarkah?
Jadi, jika ada jeda selama satu bulan, pengeluaran pun ikut 'beristirahat' dan uang yang ada bisa disimpan.
Saat semua hal itu dilakukan akan masuk dalam kearifan lokal yang akan memunculkan toleransi, meningkatkan spiritual, atau lebih memahami keadaan sekitar.
Bahkan, dalam Islam, ada sunah untuk berpuasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram (Suro).
Baca Juga : Tak Disangka! Ternyata, Daun Kelor Bisa Bikin Bibir Sehat, loh!
Source | : | tribuntravel.com |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR