NOVA.id - Ibarat fashion, pagar rumah itu bisa kita miripkan dengan aksesori pelengkap seperti kalung, anting, atau gelang.
Keberadaannya memang bukan hal utama, tapi akan jauh lebih baik bila ada.
Sehingga kita tak perlu heran bila dalam proyek pembangunan sebuah rumah, rencana pembuatan pagar senantiasa wajib masuk hitungan.
Meski tak dominan, kehadiran pagar rupanya memang punya fungsi unggulan yang akan menunjang fungsi rumah kita secara utuh.
Baca Juga : Putuskan Luna Maya karena Hal Ini, Reino Barack: Air Susu Dibalas Air Tuba
Yakni membuat rumah menjadi lebih aman dan privat, serta melengkapi struktur dan konsep keseluruhan bangunan rumah.
Adanya pagar, terang memberi secuil kesan aman pada kita sebagai pemilik rumah.
Ketika kita masuk melewati pagar dan melangkahkan kaki ke area dalam rumah, misalnya, kita akan langsung mendapati perasaan aman dan terlindungi.
Seakan apa pun yang terjadi di luar rumah, biarlah saja terjadi, selama tak mengusik kita yang berada di dalam.
Baca Juga : Menurut Istri Sah, Istri Sule dan Teddy Sudah Tinggal Satu Atap Sebelum Cerai, Benarkah?
Sebab, di balik pagarlah, kehidupan kita yang sesungguhnya berada.
“Pagar adalah batas, dalam artian penanda batas antara bagian rumah yaitu teritori yang kita miliki dengan area luar, supaya enggak sembarangan orang masuk,” kata Denny Setiawan, arsitek prinsipal dari Studio Denny Setiawan sekaligus Humas IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
Adapun untuk memenuhi fungsi pagar sebagai garda terdepan rumah, kita perlu memerhatikan beberapa kriteria.
Hal ini mencakup ukuran lebar dan tinggi pagar, model dan konsep pagar, material pagar, hingga cara perawatan yang tepat setelah pagar itu jadi dan layak digunakan.
Baca Juga : Lama Tak Ada Kabar, Bisma SMASH Kini Jadi Office Boy, Kok Bisa?
Rumit? Ah, tidak juga asal kita tahu 4 prinsip utama dari pagar rumah itu sendiri.
1. Adalah garis terdepan rumah.
Jadi, pastikan pagar sesuai dengan karakter rumah.
2. Model pagar sebaiknya sesuai dengan gaya rumah.
Misal, bila rumah berkonsep minimalis, maka pagarnya pun minimalis.
3. Tidak dibuat berlebihan.
Dalam artian, elemen yang seharusnya menjadi pelengkap fasad ini tidak justru melebihi atau mendominasi tampilan rumah secara keseluruhan.
4. Menggunakan material yang perawatannya mudah dan tidak terlalu rumit.
Baca Juga : Nick Jonas Ulang Tahun, Priyanka Chopra Pamer Beri Kecupan Mesra!
Oleh karena itu, kita juga harus mengetahui gambaran mengenai seluk-beluk pagar untuk
kitasimak.
Sehingga, kita tidak sampai salah membuat pagar, ya, Sahabat NOVA.
Untuk material pagar yang disarankan, mulai dari kayu besi/kayu ulin, kayu merbau,
kayu bangkirai, WPC, papan fiber semen, pagar besi, wire mesh, hingga pagar hijau, sudah tergolong material-material yang tahan cuaca.
Baca Juga : Putuskan Luna Maya, Reino Barack Ungkap Kriteria Istri Idamannya, Bukan Luna Maya?
Namun khusus pagar hijau, pemilik rumah butuh merawatnya lebih telaten agar tidak membuat pagar terlihat semrawut.
Sedangkan, dari segi ukuran, Peraturan di DKI Jakarta mengatur ketinggian pagar 1,5 meter.
Kenyataannya, pagar setinggi 1,5 meter masih bisa dilompati orang lain.
Sehingga, tinggi yang ideal, menurut Denny, adalah 2 meter.
Baca Juga : Bak Perempuan Keraton, Istri Roy Suryo Kerap Tampil Berkebaya, Anggun dan Awet Muda!
Ukuran ini, bisa disesuaikan pula dengan lebar rumah Sahabat NOVA.
Sebetulnya, tidak ada aturan baku mengenai hal ini sehingga kembali lagi disesuaikan dengan keinginan Sahabat NOVA.
Selamat berkreasi, ya!(*)
(Jeanett Verica)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR