Pada tahap kedua ini, jumlah Hb-nya masih normal, anak juga belum terlihat pucat, namun, defosit besinya sudah mulai turun.
Zat besi yang beredar pun juga sudah turun.
Bila tidak segera ditangani, maka akan terjadi penurunan Hb yang juga ditandai dengan anak yang sudah mulai pucat dan masuklah anak ke tahap ketiga.
“Kalau sudah tahap ini, ya, sudah terlambat,” ucap dr. Murti Andriastuti Sp.A(K), Ketua Satuan Tugas Anemia Defisiensi Besi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Baca Juga : Tampil di New York Fashion Week, Penampilan Agnez Mo Malah Mirip Angelina Jolie
Pada tahap ketiga, anak sudah mengalami anemia defisiensi besi.
Komplikasi jangka panjangnya dapat mengganggu perkembangannya.
Walaupun anemianya dapat disembuhkan, gangguan tumbuh kembang karena kekurangan zat besi bisa terjadi permanen dan tidak dapat diperbaiki.
“Sebaiknya kita bisa mencegah, jangan sampai jatuh ke dalam diagnosis anemia difisiensi besi,” ucap Murti.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Istri Sule Tinggal Satu Atap dengan Teddy Sebelum Cerai Hingga Putusnya Luna Maya
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR