NOVA.id - Hingga kini penyanyi cantik, Denada masih mendampingi putrinya, Shakira menjalani pengobatan di Singapura.
Seperti yang telah kita ketahui, tiga bulan terakhir ini Shakira harus berjuang melawan leukimia yang ia derita.
Denada pun kerap berbagi kondisi sang buat hati melalui wawancara dengan media maupun dari Instagram pribadinya.
Baca Juga : Dikalahkan Anthony Ginting dengan Poin Jauh, Ini Pengakuan Lin Dan
Seperti kemarin, Kamis (20/9) Denada menceritakan kondisi terkini sang buah hati melalui caption di Instagramnya.
Sekitar dua hari yang lalu, seperti biasa Shakira harus kembali menjalani kemoterapi.
Tak hanya sekedar kemoterapi, namun Shakira juga menjalani pengambilan sampel sumsum tulang belakang.
Baca Juga : Susi Susanti Sebut Laura Basuki Terlalu Cantik, Begini Penampilannya!
Sehari berselang, gadis yang baru berusia 5 tahun ini harus kembali menjalani kemoterapi.
Menurut penjelasan Denada, kemo yang dijalani Shakira kali ini telah masuk dalam dosis ke-2.
Dan meski telah diberi obat anti muntah yang cukup kuat, Shakira nyatanya masih terus muntah akibat efek kemo yang ia jalani.
Baca Juga : Punya Tanda V di Telapak Tangan? Selamat, Itu Tanda Keberuntungan
Namun, Denada ternyata tak menyerah dengan kondisi putrinya.
Meski selalu muntah, Denada terus dengan sabar mencoba menyuapi sang buah hati, hingga akhirnya Shakira bisa menerima makanan yang diberikan.
"Shakira chemo dosis ke 2 nya minggu ini. Bahkan dengan obat anti muntah yang cukup kuat, dia tetep muntah2. Barusan, setelah muntah yang kesekian kalinya hari ini, kucoba lagi nyuapin pelan2 sekali. Dan alhamdulillah, dia (akhirnya) bisa makan tanpa muntah," tulis Denada pada captionnya.
Baca Juga : Raffi Ahmad Sebut Nagita Tak Bisa Urus Anak, Jawaban Gigi Justru Menyayat Hati
Dilansir dari cancerhelps.com, kemoterapi merupakan pemberian obat pada pasien kanker melalui infus maupun oral yang bertujuan untuk mematikan sel-sel kankernya.
Dan kemo merupakan terapi utama bagi penderita kanker leukimia seperti Shakira.
Untuk leukimia pun, pasien harus menjalani kemo yang intensif karena leukimia ternyata tidak dapat dioperasi.
Namun, untuk kasus leukimia stadium lanjut, biasanya pasien dapat diobati dengan transplantasi sumsum tulang, ataupun radio-imunoterapi dan adoptive T-cell terapi. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR