2. Menyelamatkan Perkawinan
Ada yang beranggapan, perselingkuhan justru baik karena dapat memulihkan kejenuhan suatu perkawinan.
Revolusi seksual, filosofi playboy, dan kehidupan kosmopolitan mendukung ketidaksetiaan sebagai cara untuk mempertahankan kejantanan seorang pria, kewanitaan seorang perempuan, dan keutuhan sebuah perkawinan.
Para perempuan didorong untuk lebih berani dalam mengekspresikan fantasi seksual mereka sebagai persamaan hak.
Memang betul, perselingkuhan yang merupakan krisis ketidaksetiaan dapat menggoncang sebuah perkawinan yang kuat, namun krisis apa pun dapat memberikan fungsi pencetus yang sama.
Baca Juga : Tingkah Lucu Pangeran Harry Saat Ketahuan Mengambil Makanan sebelum Waktunya
3. Tidak Cinta Lagi
Perkawinan pada awalnya tidak memiliki masalah sebelum perselingkuhan terjadi dan pernyataan bahwa mereka tidak menyintai pasangannya hanya merupakan usaha untuk membenarkan perselingkuhan yang mereka lakukan.
Jatuh cinta tidak dapat melindungi nafsu birahi seseorang.
Tidak mencintai suami/istri bukan merupakan alasan untuk berkhianat.
Baca Juga : Tak Sekadar Patung, Ini Isi dari Megahnya Patung GWK, Bikin Takjub!
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR