NOVA.id - Menghisap payudara ternyata memiliki sederet khasiat loh, Sahabat NOVA.
Tak hanya mengurangi risiko kanker payudara, tetapi juga manfaat terapi awet muda.
Organ sensitif yang satu ini memang dipenuhi pembuluh saraf yang kerap terangsang saat dihisap pasangan.
Tak perlu malu lagi, kini saatnya merayu pasangan untuk menghisap payudara agar tubuh lebih sehat dan awet muda!
Baca Juga : Kata-Kata Terakhir dan Gelagat Aneh, Firasat Kepergian 2 Atlet Paralayang yang Tewas Saat Tsunami Palu?
1. Cegah risiko kanker payudara
Melansir dari BBC News Story, payudara perempuan yang dihisap secara teratur ternyata berdampak pada rendahnya risiko terserang kanker!
Tak hanya itu, ketika pasangan menghisap dan meraba payudara maka akan dapat terdeteksi hal-hal tak wajar seperti benjolan atau gejala penyakit lainnya.
Baca Juga : Dijenguk, Istri Indro Warkop Sampaikan Pesan Menyentuh Hati untuk Istri Agum Gumelar!
2. Memicu gairah
Menghisap payudara pada perempuan merupakan salah satu jenis foreplay atau pemanasan sebelum bercinta dengan pasangan.
Pemanasan dengan menghisap payudara membuat bercinta semakin panas dan bergairah.
Baca Juga : Tanpa Riasan dan Bertelanjang Kaki, Kareena Kapoor Terima Tamu di Pemakaman Sang Nenek
3. Mengencangkan wajah
Tak disangka, khasiat payudara yang dihisap ternyata dapat membuat kulit wajah tampak lebih kencang karena otot wajah aktif bergerak dan membuat aliran darah lancar.
Rutin dilakukan, maka bisa berdampak pada kulit wajah yang tampak lebih awet muda, loh, Sahabat NOVA!
Baca Juga : Hari Batik Nasional, Bambang Trihatmodjo Rangkul Mesra Mayangsari Saat Berbatik Merah Menyala, Cetar!
4. Membakar kalori
Sebuah studi mengungkap bahwa menghisap payudara selama 3 menit bisa membantu pembakaran kalori tubuh.
Hal ini terbukti dengan keringat yang dikeluarkan tubuh saat melakukan aktivitas menyenangkan bersama pasangan ini.
Sahabat NOVA, malam ini coba rayu pasangan untuk mendapatkan terapi awet muda! (*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Source | : | BBC |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR