Diketahui jika, beberapa rekan kerja, tim sales, dan rekan bisnis dari Vivo Mobile Indonesia yang berada di Sulawesi Tengah turut menjadi korban dalam bencana ini.
Termasuk beberapa saudara dari karyawan yang bekerja di Vivo Mobile Indonesia.
Donasi yang diberikan vivo ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Fachryansyah Farandy, General Manager for Digital and Partnership PT Vivo Mobile Indonesia kepada Rini Maryani, Vice President Aksi Cepat Tanggap yang bertempat di Kantor Pusat ACT.
“Vivo bekerjasama dengan ACT yang telah sangat sigap dan profesional menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak bencana, termasuk untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sejak awal. Kami pun berharap bantuan yang diberikan ini dapat sesegera mungkin menjangkau para korban.”
Saat menerima donasi kemanusiaan dari vivo secara langsung untuk Palu-Donggala, Rini sangat mengapresiasi penuh kepercayaan yang telah dititipkan.
“Kepedulian dari Bangsa ini, termasuk dari vivo akan menjadi energi penggerak untuk segera memulihkan Palu dan Donggala. Seperti tagar yang diinisiasi oleh ACT bertajuk #IndonesiaBersamaPaluDonggala,” ujarnya.
Pasca bencana gempa besar dan tsunami di wilayah Palu dan Donggala, Tim Disaster Emergency Response (DERM) ACT langsung merencanakan pemberangkatan personil menuju Donggala dan Palu.
Tim berkoordinasi dengan Tim ACT Sulawesi Selatan dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sulawesi Selatan.
Tim DERM ACT berangkat menuju Donggala dan Palu melalui jalur udara ke Gorontalo pada Sabtu dini hari (29/09) yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat.
Sebanyak 24 relawan ACT Sulawesi Selatan, MRI Sulawesi Selatan, dan tim ACT berangkat dari Makassar menuju Bandara Mutiara SIS Al Jufri di Palu pada Minggu (30/09).
Tim terus mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan dan yang terkena terjangan tsunami di pantai Palu, sembari mencari titik-titik untuk membuka posko kemanusiaan.
Sementara tambahan tim ACT berikutnya yang tiba dialihkan ke bandara Mamuju karena kepadatan bandara Palu.
Bersamaan dengan itu, MRI Kalimantan Timur sebanyak 13 orang relawan berangkat menuju Palu dan Donggala dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
KOMENTAR