4. Selaraskan dengan me-time suami
Sahabat NOVA ingin punya me-time? Tentu suami juga boleh memilikinya.
Biasanya para pria senang main game, nonton film, olahraga, atau ngoprek mobil.
Jika ia mulai tampak stres dengan pekerjaannya, dorong agar ia pun meluangkan waktu untuk menenangkan diri dengan melakukan kesukaannya.
Apabila me-time ini sudah dilakukannya secara rutin, lakukan secara bergantian dengan me-time kita.
Namun, tak perlu berpikir hanya karena suami olahraga tiga kali seminggu maka kita juga bisa keluar bersama teman-teman tiga kali seminggu.
Sesekali bolos latihan yoga ketika suami sedang butuh ngobrol atau ditemani tentu tidak jadi masalah.
Buatlah pembagian me-time ini adil, tetapi tetap fleksibel.
Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Hati-Hati Bila Suami Cepat Lelah dan Alami Tanda Ini
5. Luangkan waktu berdua untuk pengganti
Menuntut me-time memang sesuatu yang sulit karena ada kemungkinan pasangan merasa keluarga tidak penting lagi untuk kita, atau setidaknya kurang berharga.
Karena itu, “amankan” permintaan me-time kita dengan menjanjikan kencan berdua saja
dengannya.
“Ketika kita meminta ruang untuk sendiri, pastikan untuk mengikutinya dengan harapan untuk menghabiskan waktu berdua di lain waktu. Misalnya, katakan: saya jadi pergi bersama teman-teman sore ini. Jumat nanti kita jadi nonton bareng, kan? Itu menunjukkan bahwa membuat pasangan masih menjadi prioritas, sekaligus mengupayakan kebutuhan Anda sendiri,” papar Samantha Burns, Licensed Counselor and Dating Coach.
Dengan demikian, suami masih merasa diinginkan dan dihargai.(*)
(Melissa Tuanakotta)
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR