"Fitur ini diharapkan mampu membantu petani memprediksi cuaca secara lebih detail, memberikan informasi rekomendasi pemupukan sebagai dasar pemupukan dan juga panduan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah. Peluncuran aplikasi ini sekaligus menjadi wujud semboyan kami yakni menjadi sahabat yang paling baik untuk petani,” kata Managing Director EWINDO Glenn Pardede.
Dengan demikian, petani bisa langsung mengakses informasi yang dibutuhkan seperti mengetahui tingkat kesuburan tanah agar lebih hemat dalam menggunakan pupuk, serta mendapat informasi mengenai perkiraan cuaca hingga harga dan tren permintaan komoditas di pasaran.
“Melalui konsorsium kemitraan ini, kami berupaya menyediakan layanan informasi pertanian berbasis data yang akurat dan sesuai dengan lokasi lahan petani. Ini adalah pencapaian baru dan kontribusi kami dalam pengembangan aplikasi," jelasnya.
Baca Juga : Jarang Terekspos, Suami Nadya Hutagalung Bukan Sosok Sembarangan!
Jika sudah begini, sektor produk pertanian di bidang hortikultura pun akan meningkat, sesuai dengan target pemerintah.
Menurut data Kementerian Pertanian, Produk Domestik Bruto (PDB) sub sektor hortikultura pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 142,46 triliun atau meningkat 159% dibanding PDB tahun 2010.
Sementara di sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2025 secara on farm sub sektor hortikultura diproyeksikan akan menyerap 6,4 juta tenaga kerja dengan penyerapan terbesar dari usaha sayuran sebesar 68,5%.
Apabila diperhitungkan kegiatan industri agribisnis hortikultura secara keseluruhan maka penyerapan tenaga kerja dari sub sektor ini akan mencapai 19,7 juta jiwa atau meningkat 170% dibanding tahun 2014. (*)
Tentry Yudvi
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR