NOVA.id - Baru-baru ini berita memilukan datang dari pelajar SMP Negeri 2 Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Ia terbaring lemas di rumahnya setelah diduga dipukul guru olahraganya sendiri saat bermain basket.
Anak berinisial YF tersebut sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Sumantri selama lima hari usai ditinju si guru tepat di ulu hatinya.
Baca Juga : Membedah Kemegahan Rumah Uya Kuya, Nagita Slavina Takjub: Kayak Kerajaan Banget!
Siswa itu kemudian mengalami pembengkakan di bagian perut dan mendapatkan rawat jalan di rumahnya.
Sementara itu, orang tua korban sempat tak melapor karena tak tahu harus berbuat apa.
“Mirip pukulan petinju kelas dunia, guru olahraga saya sendiri memukul saya tepat di uluhati. Saat itu juga saya merasakan sesak. Saya menangis dan terdiam karena sakit. Eh... malah saya kembali dianggap mengolok-olok dirinya. Pak guru kemudian mengeluarkan kata-kata kasar,“ kata YF, Minggu (20/10).
Baca Juga : 5 Bahan Alami yang Bisa Dicampur dengan Air Mawar untuk Hilangkan Lingkar Hitam Pada Mata
Kejadian itu kemudian dilaporkan Azhar Zulfurqan, kuasa hukum keluarga korban ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Parepare, Sulawesi Selatan.
“Kejadian itu membuat klien kami pernah dirawat secara intensif di rumah sakit karena mengalami sesak dan pembengkakan di bagian uluhati yang diduga dipukul oleh oknum guru,“ kata Azhar.
Azhar heran, di sekolah yang telah disematkan sekolah ramah anak oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, tahun 2016, masih ada pelajar yang mendapatkan perlakuan kasar dari guru.
Baca Juga : Kini Hamil, Anak Meghan Markle Tak Dapatkan Gelar Kebangsawanan! Kenapa?
“Sekolah tersebut pernah mendapatkan penghargaan sebagai sekolah ramah anak. Selain itu baru-baru ini Kota Parepare juga mendapatkan penghargaan sebagai kota layak anak oleh Kementrian PPA pada peringatan Hari Anak Nasional bulan Juli lalu di Surabaya. Saya heran Kota yang tinggi kekerasan anak mendapatkan dua penghargaan yang demikian besar,“ ujar Azhar dikutip dari Kompas.com.
Berkaca dari kasus tersebut, orang tua sebaiknya berhati-hati bila mendapati tanda-tanda kekerasan baik fisik maupun verbal pada anak kita.
Para orang tua pun perlu mengetahui bagaimana cara menangani selanjutnya.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, dilansir dari Noodle.com.
Baca Juga : Umumkan Istrinya Hamil Anak Kelima, Irfan Hakim Ungkapkan Ingin Punya 7 Anak
1. Ketahui tanda-tandanya
Tanda-tanda kekerasan pada anak di sekolah bisa terlihat melalui sikap dan kondisi fisik anak kita.
Sebaiknya berhati-hati bila anak semakin tak bersemangat ke sekolah, mengalami perubahan perasaan, mengeluh soal guru dan kerap mengalami sakit kepala atau nyeri perut.
Tantrum sebelum berangkat ke sekolah juga dapat menjadi salah satu tandanya.
Baca Juga : Jarang Tersorot, Begini Gaya Penampilan Adiba Khanza Putri Almarhum Uje Sekarang!
2. Ajak anak bicara
Ajak anak bicara dengan pelan soal masalah yang dialami.
3. Cari bantuan dari luar
Kita bisa membawa anak ke psikolog untuk mengatasi masalahnya.
Kemudian, bisa juga dengan berbincang dengan guru terkait masalah yang ada dan catat pembicaraannya.
Beri tahu pula pada guru tersebut tentang hal yang sebaiknya tidak dilakukan pada anak kita.
Baca Juga : Umumkan Istrinya Hamil Anak Kelima, Irfan Hakim Ungkapkan Ingin Punya 7 Anak
4. Melapor
Bila sang guru terbukti melakukan kekerasan pada anak, kita pun berhak menuntutnya melalui jalur hukum.
Ketahui pula hukum mana yang telah ia langgar. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Juwita Imaningtyas |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR