Hormon estrogen ini akan berkurang ketika perempuan berada di umur 50 tahun.
Namun tak hanya perempuan saja, masih ada hal lain yang beresiko terkena osteoporois.
dr. Ade mengatakan, orang dengan tubuh kurus lebih berisiko alami osteoporosis dibanding dengan bertubuh besar.
Baca Juga : Warnai JFW 2019, Begini Karya Lenny Agustin dengan Batik Xoela
Tubuh kurus di sini berarti benar-benar kurus, bukan ideal ya Sahabat NOVA.
Jadi sebelumnya kita bisa cek dulu tubuh Sahabat NOVA sudah ideal atau belum dengan menggunakan cara khusus untuk mengukur berat badan idealnya Sahabat NOVA.
Meski orang bertubuh besar mempunyai risiko lebih sedikit, kita juga tetap perlu menjaga kesehatan kita dengan berolahraga dan makan makanan bergizi.
Baca Juga : Putuskan Jadi Mualaf, Sinead O'Connor Viral saat Lantunkan Adzan!
Yang satu ini juga perlu diperhatikan Sahabat NOVA, pasalnya apabila kita memiliki orangtua dengan riwayat patah tulang, kemungkinan kita akan berisiko alami osteoporosis.
Patah tulang di sini berarti bukan patah tulang akibat kecelakaan, namun orangtua sebelumnya pernah mengalami riwayat patah tulang akibat osteoporosis.
Ras juga bisa mempengaruhi risiko osteoporosis nih Sahabat NOVA.
Baca Juga : Bikin Netizen Terharu, Ini Sebutan dari El Barack untuk Richard Kyle
Menurut dr. Ade, orang yang memiliki kulit hitam akan lebih kuat tulangnya dibanding dengan orang kulit putih seperti orang Kaukasia.
“Nah ras juga, ternyata yang hitam itu lebih padat, lebih kuat tulangnya daripada orang-orang kaukasia seperti kita yang putih-putih gini,” ujarnya.
Jika tadi adalah risiko yang tidak dapat dicegah, poin berikutnya adalah risiko osteoporosis yang masih bisa dicegah.
Baca Juga : Pamer Foto 7 Tahun Lalu, Zaskia Gotik Malah Bikin Nikita Mirzani Penasaran! Kenapa?
Di antaranya yakni konsumsi alkohol, rokok, tidak berolahraga, tidak mengkonsumsi vitamin D.
Jika Sahabat NOVA melihat ada beberapa risiko yang kemungkinan ada pada diri, yuk segera ubah pola hidup lebih sehat.
Caranya dengan berolahraga agar tidak hanya diam, makan makanan gizi seimbang, konsumsi vitamin D, konsumsi kalsium dari bahan alami seperti tahu, ikan, kacang-kacangan.(*)
Penulis | : | Yashinta Mulya Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR