“Untungnya dia semangat. Ketika aku tawari, apakah dia mau menjadi atlet? Eh, dia malah semangat dan bilang, Mau, Pa. Mau banget. Akhirnya dengan semangat itu, aku semakin yakin untuk mendidik anak ini menjadi atlet yang andal kelak,” ujar Andreas ketika ditemui di rumahnya di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur.
Melihat semangat yang ditunjukkan sang anak meskipun kondisi ekonomi keluarganya pas pasan Andreas tak kalah semangat mendukung dan menunjang karier Jojo.
Awalnya, Jojo diajak memainkan berbagai jenis olahraga.
Baca Juga : Jadi Orang Tua Tunggal, Ini Pesona Putri Desy Ratnasari yang Jarang Terekspos
Tapi, lama-kelamaan terlihat jika Jojo lebih memilih menekuni bulu tangkis.
Sampai akhirnya Jojo dimasukkan ke PB Tangkas Jakarta.
Selama latihan di sana itu, segala jenis pengorbanan pun dimulai Jojo dan ayahnya.
Agar dekat dengan tempat latihan, Andreas mengajak Jojo menumpang di rumah orang tua Andreas di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
“Jadi dari Senin-Jumat, kami tinggal di sana. Sabtu-Minggu baru pulang ke rumah. Supaya kami tidak mengeluarkan banyak ongkos. Aku pun sampai bekerja sebagai manajer Tim Tangkas supaya bisa tetap memantau perkembangan Jojo secara langsung,” cerita Andreas.
Baca Juga : Kejar-kejaran dengan Paspampres, Tingkah Jan Ethes Sukses Bikin Gemas!
Penulis | : | Healza Kurnia |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR