NOVA.id - Seorang pengemudi ojek online, Anastasia Lorinda Dorkas Mengko mengungkapkan jatuhnya pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Dia datang ke JIT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis (01/11).
Saat ditemui anggota KNKT, Margono dan Sigit Sasono, Anastasia menceritakan kesaksiannya saat melihat pesawat yang jatuh.
Baca Juga : Berbeda dengan Al dan El, Ucapan Dul pada Maia Jadi Sorotan Netizen
Anastasia mengaku melihat saat pesawat tersebut jatuh dan melintas di tempat tinggalnya di Perumahan Binong Permai, Curug, Tangerang, pada Senin (29/10) pukul 06.25 WIB.
"Yang pertama kali lihat anak saya. Dia bilang (ada pesawat jatuh), terus saya keluar. Pesawat (melaju) dari arah belakang rumah, suaranya bulat, enggak cempreng," ungkapnya.
Baca Juga : Sempat Ulang Ijab Kabul, Ayah Maia Estianty Menangis Saat Nikahkan Sang Putri
Ia melihat pesawat tersebut bertuliskan 'Lion' di bagian badannya dan jatuh dengan posisi kepala di atas.
Dia juga mengungkapkan ada asap dia melihat asap pada celah roda.
"Setelah dia lewat begini, saya lihat ada asap antara dua roda. Tidak ada roda, lubang celah di antara roda. Saya lihat itu saja sudah," kata Anastasia.
Baca Juga : Maia Estianty Resmi Menikah, Sang Ayah: Disaksikan Cucu-Cucuku yang Semuanya Menangis Terharu
Setelah berita muncul di televisi, ia baru menyadari bahwa pesawat yang dilihatnya tadi adalah pesawat Lion Air yang jatuh.
Akhirnya ia menyampaikan kesaksiannya tersebut kepada KNKT.
Keterangan ini pun kemudian dicatat oleh KNKT.
Baca Juga : Ucap Duka untuk JT610, Istri Pasha Ungu Bagikan Foto Jadulnya Saat Jadi Pramugari Lion Air
Hingga saat ini pencarian terhadap para korban terus dilakukan.
Satu korban telah diidentifikasi bernama Jannatun Cintya Dewi dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga : Viral! Presenter Cantik Ini Dilamar Melalui Papan Reklame di Jalan Gatot Subroto!
Sebagian dari black box pesawat pun telah diangkat, dan akan diidentifikasi. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR