Duh, Gangguan Ginjal Bisa Dialami oleh Anak-Anak! Ini Gejalanya

By Hayun Rizkiawati, Jumat, 16 November 2018 | 08:30 WIB
Ilustrasi ginjal (istockphoto)

"Maka, itu adalah salah satu gejala dari penumpukkan cairan akibat tidak bekerja dengan baik ginjalnya," lanjutnya.

Kemudian hematuria, artinya darah dalam urin.

Sering kali ini tidak bisa terlihat oleh mata, hanya ketika urine dilihat di laboratorium, maka ada banyak sel-sel darah merah tetapi tidak kasat mata.

Harus diingat adalah ketika sudah tahu bahwa pernah ada urinnya yang mengalami perubahan warna, pemeriksaan urine di laboratorium sangat penting.

Baca Juga : Muzdalifah Pacari Brondong Ganteng, Nassar Mengaku Menunggu!

Kemudian leukosituria, ini adalah sel darah putih pada urine.

Ini biasanya menunjukkan infeksi,

Kemudian Proteinuria, ini peningkatan pengeluaran protein melalui urine.

Kebocoran protein melalui urine, jadi urine itu harus keluar dalam komposisi yang sesuai.

Lalu Oliguria, artinya penurunan produksi urine. Kemudian, Hipertensi. Harus diberikan obat dan diusahakan untuk mencapai nilai normal.

Baca Juga : Rasakan Gempa Bali Tengah Malam Tadi, Tamara Bleszynski Tuliskan Pesan Pengingat yang Menyentuh

Dokter Eka kembali mengingatkan bahwa untuk hipertensi ini tidak menghentikan obat sendiri, tidak menyesuaikan dosis obat sendiri, atau bahkan hanya minum obat ketika hipertensi.

Berikutnya terjadinya gangguan pertumbuhan, pucat (Anemia) dan kelainan tulang, terjadi sesak karena penumpukkan cairan yang kemudian juga menumpuk diparu-paru lalu demam berulang umunya ini terjadi karena infeksi, jadi pada infeksi saluran kemih.

Gejala-gejala tersebut bisa dikenali mulai sekarang pada anak-anak supaya gangguan ginjal ini tidak semakin memburuk.(*)