Sehingga berdasarkan data tersebut, U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) akhirnya mengeluarkan rekomendasi agar semua orang yang berada di rentang usia 15 sampai 65 harus melewati tes HIV sebagai bagian dari agenda kunjungan dokter rutin.
Rekomendasi ini sejalan dengan bukti awal yang ditemukan bahwa antiretroviral therapy bisa membantu mengurangi risiko lanjutan virus HIV.
Antiretroviral therapy atau ART sendiri merupakan salah satu bentuk rekomendasi penanganan HIV secara global.
Baca Juga : Ini, Lho, Alasan Camilla Parker Bowles Tak Mau Menerima Gelar Putri
Mengacu pada sebuah penelitian Strategic Timing of Antiretroviral Treatment (START) yang dipublikasikan 2015, penanganan HIV menggunakan ART bukan cuma memperbesar angka harapan hidup, melainkan juga mengurangi risiko penyakit hingga 50 persen.
Jadi, ketika seseorang telah mengetahui bahwa dirinya terjangkit virus HIV, treatment ART dapat langsung diberikan.
Lantas kembali lagi, mengapa kita wajib jalani tes HIV, padahal kita jauh dari hal-hal yang menyangkut seks bebas atau penggunaan narkoba?
Baca Juga : Sukses Digelar, Begini Kemeriahan Penutupan FASHIONality 2018