NOVA.id - Perempuan memang menjadi pemegang kontrol keuangan keluarga.
Maka sebuah keharusan untuk perempuan memiliki kemampuan khusus merencanakan keuangan keluarga dengan tepat.
Tak jarang perempuan yang sudah menikah juga memutuskan untuk terus berkarir.
Dan sebagian lainnya memilih fokus untuk mengurus keluarga di rumah.
Tapi sebenarnya, adakah perbedaan tata cara pengelolaan keuangan untuk ibu rumah tangga dan ibu berkarir?
Corporate Communications and Sharia Director Pridential Indonesia, Nini Sumohandoyo menjelaskan bagaimanapun perempuan memegang peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan baik itu rumah tangga ataupun bisnis.
Jika dalam kasus ini, Winni menerangkan tak ada perbedaan signifikan dalam mengelola keuangan pada ibu rumah tangga ataupun ibu karir.
"Sebenernya tidak ada beda, perempuan itu akses untuk pengetahuan finansial literasinya sangat kecil. Dan ibu rumah tangga tidak terlalu terekspos dengan sosial, mereka akses belum banyak," katanya, seusai acara Literasi Keuangan untuk Perempuan di Gedung Dharma Wanita Pusat, Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
Antara ibu rumah tangga dan ibu yang berkarir, keduanya sama-sama harus punya mindset yang benar terhadap pengelolaan dan perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan sendiri dibagi menjadi tiga fokus utama.
Pertama ialah pengelolaan keuangan dan kebutuhan sehari-hari.
Kedua, terkait keburuhan darurat, dan terakhir yakni masalah simpanan dan tabungan.
"Banyak dari ibu rumah tangga ini yang keluar masuk uang tidak dicatat, tidak memisahkan uang sehari-hari, uang untuk masa depan, ataupun uang untuk keperluan darurat," imbuhnya.
Perempuan yang sudah menikah dan memiliki anak, tentu tak hanya memikirkan kebutuhan hidup sehari hari saja.
Tapi ada kebutuhan rumah tangga yanh ditambah dengan biaya pendidikan anak, hingga menabung biaya kesehatannya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, dikutip dari buku tips mengelola dana untuk perempuan oleh Prudential dijelaskan, kita hanya memastikan asuransi yang mencakup seluruh anggota keluarga.
Kemudian, biasakan menabung untuk biaya pendidikan anak.
Mulai berpikir tentang pensiun untuk menjamin hari tua.
Baca Juga : Alasan Manis Pangeran Harry Berikan Cincin Pertunangan Putri Diana Pada Pangeran William
Demi tercapainya hal teserbut, Winni memaparkan penting bagi perempuan untuk merubah pola pikirnya.
Di mana pola pikir lama berasumsi, membelanjakan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu, sisanya baru untuk ditabung.
Menurutnya, ini adalah pola pikir yang tak relevan.
Sebaiknya, Sahabat NOVA menetapkan pendapatan untuk ditabung terlebih dahulu sebesar 10 persen kemudian baru sisanya untuk kebutuhan hidup.
Yuk Sahabat NOVA kita lebih bijak lagi mengelola keuangan. (*)