Mulai dari Identitas Sapi Hingga e-Retribusi, Mari Dukung Gerakan Menuju 100 Smart City

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 12 Desember 2018 | 19:46 WIB
Mulai dari Identitas Sapi Hingga e-Retribusi, Mari Dukung Gerakan Menuju 100 Smart City (Istimewa)

NOVA.id – Kemajuan teknologi yang begitu cepat perlu dimanfaatkan dalam berbagai sektor dengan maksimal.

Termasuk, dalam pengembangan kota tanpa mengabaikan identitas dan keunggulan aslinya.

Sebagai bagian dari Gerakan Menuju 100 Smart City, Kabupaten Boyolali menunjukkan identitas sebagai kabupaten penghasil susu dengan membuat Simapi atau Sistem Informasi Susu.

Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat

“Simapi ini bisa dianalogikan sebagai KTP-nya sapi. Jadi di tiap sapi tersebut, kami pasang barcode yang menunjukkan identitas sapi,” tutur Abdul Rahman dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boyolali.

Di Kabupaten Boyolali sendiri ada 9000 komunitas yang masing-masing mengelola ratusan ekor sapi, sehingga dibutuhkan sistem efektif untuk mengelola dan mengumpulkan data sapi.

Informasi yang dicantumkan mencakup banyak hal mulai nama pemilik, umur sapi, produksi susu, sampai informasi kesehatan sapi tersebut.

Baca Juga : Begini Tips Jadikan Tampilan Kece Meski Bujet Minim, Dijamin Stylish!

Sementara di Kota Mataram yang beberapa waktu lalu mengalami gempa, mencoba memanfaatkan teknologi untuk mengantisipasi gempa.

Lalu Martawang selaku Asisten I Pemerintah Kota Mataram (Istimewa)

Berdasarkan pengalaman, hal utama yang paling dibutuhkan kala gempa bukan selimut atau bahan makanan, “tapi yang dibutuhkan pertama adalah informasi,” ungkap Lalu Martawang selaku Asisten I Pemerintah Kota Mataram.

Pemerintah Kota Mataram kini sedang menyiapkan aplikasi kebencanaan yang bisa diakses melalui smartphone.

Baca Juga : KPI Larang Iklan Shopee BLACKPINK, Orangtua Seharusnya Bisa Lakukan Hal Ini ke Anak

Aplikasi ini akan menyajikan informasi yang lengkap terkait kebencanaan seperti jenis bencana, jalur evakuasi, hingga posko perlindungan diri.

Selain menyiapkan aplikasi antisipasi bencana, Pemkot Mataram juga menyiapkan aplikasi Pasar rakyat, yang memuat informasi soal sembilan pasar tradisional yang ada di Kota Mataram.

Informasi ini tak hanya memudahkan masyarakat untuk mengecek harga produk kebutuhan, namun juga penting untuk mengendalikan harga.

Baca Juga : Ngaku Tak Bisa Masak, Isi Kulkas Kartika Putri Justru Bikin Melongo!

Semua inisiatif tersebut diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Pemerintah Kota Mataram untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

“Karena cita-cita kami adalah mewujudkan masyarakat yang semakin sejahtera dalam koridor Kota Mataram yang maju, religius, dan berbudaya,” tambah Lalu.

Tak hanya di Kabupaten Boyolali dan Kota Mataram, Kota Surakarta pun menggulirkan beragam inovasi untuk meningkatkan taraf hidup warganya melalui Gerakan Menuju 100 Smart City.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Suku Anak Dalam, Hidup Bergantung pada Alam

Beberapa tantangan yang dihadapi Kota Surakarta salah satunya adalah masalah persampahan, seperti yang disebutkan F.X. Hadi Rudyatmo selaku Walikota Surakarta.

F.X. Hadi Rudyatmo selaku Walikota Surakarta (Istimewa)

Langkah pertama, adalah mengurangi tempat pembuangan sementara sampah dan memperbanyak armada pengumpulan sampah keliling, mulai dari truk sampah hingga gerobak motor.

“Bekas TPA ini kemudian juga diubah menjadi ruang publik sehingga masyarakat Surakarta dapat menikmati suasana kota dengan nyaman,” lanjutnya.

Baca Juga : Tak Hadir, Gading Marten Kirim Surat ke Sidang Cerainya! Apa Isinya?

Selain itu, Pemkot Solo juga bekerjasama dengan salah satu penyedia teknologi untuk mengubah sampah menjadi sumber listrik.

Inovasi lain yang digalakkan Pemkot Surakarta adalah Tape Pasar (Teknologi Aplikasi e-Retribusi Pasar) yang memudahkan pedagan membayar retribusi secara elektronik.

Solusi ini juga meningkatkan efisiensi sumber daya manusia di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, sehingga bisa meningkatkan pendapatan Pemkot Surakarta dari retribusi.

Baca Juga : Gisel Blak-blakan Akui Menangis Sebelum Hadiri Sidang Cerai! Belum Siap?

Sama dengan ketiga daerah di atas, Pemerintah Kota Yogyakarta juga turut andil dalam Gerakan Menuju 100 Smart City dengan meluncurkan aplikasi Jogja Smart Service (JSS).

(Istimewa)

Aplikasi ini berbasis Single Window dan Single Sign In, sehingga masyarakat Yogyakarta cukup login menggunakan NIK untuk mengakses seluruh layanan dari Pemkot Yogyakarta.

Menariknya lagi, aplikasi ini tak hanya bisa dimanfaatkan warga Kota Yogyakarta saja, tapi juga oleh turis atau pengunjung Kota Pelajar ini untuk mendapatkan informasi lengkap tentang Kota Yogyakarta #Menuju100SmartCity2018.

Sahabat NOVA, mari dukung Gerakan Menuju 100 Smart City ini! (*)