NOVA.id – Suku Anak Dalam, yang kita tahu tinggal bersanding dengan alam dan mengembara dari satu hutan ke hutan lainnya di sepanjang Bukit Barisan, memang masih memiliki misteri.
Salah satunya, dari mana asal Suku Anak Dalam ini, bahkan antropolog dan sejarawan pun belum menyepakatinya.
Sementara, Walter Muray Gibson, petualang Eropa yang menambatkan kapalnya di Palembang pada 1852 menuliskan catatan soal Suku Anak Dalam atau Orang Kubu.
Baca Juga : Jangan Salah! Ini Dia Cara Menggoreng Makanan yang Tepat Agar Tetap Sehat
Kala itu, Walter dijamu oleh Pangeran Melayu yang menjelaskan bahwa Orang Kubu adalah keturunan Raja Iskandar Agung yang melarikan diri dari tuannya, hanya bisa mengucapkan beberapa kata, terbelakang, dan sangat brutal.
Tulisan yang dituangkan dalam The Prison of Weltevreden and a Glance at the East Indian Archipelago menjadi gambaran bahwa Suku Anak Dalam memiliki citra yang buruk, dan masih berlanjut hingga kini.
Stigma ini, tentu saja membuat Suku Anak Dalam semakin sulit berkembang.
Baca Juga : Tak Hadir, Gading Marten Kirim Surat ke Sidang Cerainya! Apa Isinya?
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR